Konferensi Menteri Pertahanan NATO dijadwalkan pada tanggal 15 dan 16 Februari. Menteri Pertahanan Baru AS James Mattis akan menghadiri konferensi rutin ini untuk pertama kali. Pada masa kampanye, Presiden AS Donald Trump pernah mencerca negara anggota NATO yang tidak membayar iuran untuk pertahanan bersama, dan menyebut NATO sebagai organisasi yang ketinggalan zaman. Pernyataan ini mendatangkan kekhawatiran sejumlah negara Eropa terhadap sikap AS. Jadi, topik apa saja yang akan dibahas dalam konferensi kali ini? Dan bagaimana NATO memandang sikap terbaru pemerintah Trump? Hal ini telah mengundang perhatian sejumlah kalangan.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah mengadakan jumpa pers pada 14 Februari, satu hari sebelum konferensi digelar. Dia berkali-kali menyatakan bahwa masalah pengeluaran biaya militer tidak saja merupakan topik penting dalam konferensi menteri pertahanan kali ini, namun juga merupakan topik utama Pertemuan Puncak NATO yang akan digelar pada Mei mendatang.
Setelah berakhirnya perang dingin, negara-negara Eropa anggota NATO dan Kanada berturut-turut menurunkan biaya militer. Namun seiring dengan perubahan situasi internasional, pemimpin-pemimpin anggota NATO mencapai kesepahaman pada tahun 2014, dan berkomitmen menambah biaya militer dalam 10 tahun mendatang, sehingga pengeluaran militer berbagai anggota akhirnya mencapai 2% dari PDB masing-masing. Namun kini hanya AS, Inggris, Estonia, Polandia dan Yunani saja yang menepati komitmen ini. Setelah Trump menjabat sebagai Presiden AS, sejumlah negara anggota NATO khawatir bahwa pemerintah Trump akan meminta negara lain mencapai target ini sebelum jadwalnya tiba. Trump pernah menegaskan kembali dukungan AS terhadap NATO, namun dia menyatakan pula setoran yang semestinya dibayar tetap harus bayar oleh seluruh anggota NATO.
Jens Stoltenberg mengakui pula negara-negara anggota NATO menghadapi tekanan dari Trump mengenai masalah biaya militer.
Jens Stoltenberg mengumumkan, tren penurunan biaya militer oleh sejumlah anggota NATO sedang diubah. Menurut data tahun 2016, pengeluaran biaya militer negara Eropa dan Kanada bertambah 3,8%, angka ini lebih tinggi daripada perkiraan semula.
Selain masalah pengeluaran biaya militer, bagaimana pemerintah Trump memandang NATO juga menjadi masalah yang diperhatikan negara anggota NATO. Sebelum menjabat sebagai presiden, Trump pernah mengkritik NATO sebagai organisasi yang ketinggalan zaman, dan menganggap NATO kekurangan langkah relevan terhadap ancaman terorisme. Menanggapi hal ini, Jens Stoltenberg menyatakan menteri pertahanan berbagai anggota negara NATO menantikan diskusi mengenai topik bagaimana menumpas terorisme serta topik-topik lain.
Menyinggung hubungan antara AS dan Rusia, Jens Stoltenberg menyatakan, AS sepenuhnya mendukung kebijakan dua jalur NATO terhadap Rusia, yakni pertahanan dan dialog, maka dirinya menyambut baik dialog antara AS dan Rusia.