Serangkaian data ekonomi baru-baru ini memperlihatkan kecenderungan memulihnya ekonomi Tiongkok. Misalnya nilai total ekspor dan impor pada Januari tahun ini telah mewujudkan pertumbuhan di atas 10 persen, sedangkan indeks harga pabrik produsen industri atau PPI mencetak rekor baru sejak September 2011. Belum lama yang lalu, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok Zhao Chenxin menyatakan, ekonomi Tiongkok pada tahun ini akan tumbuh secara mantap, Tiongkok mendorong pengusaha asing memperbesar investasi dan mengoptimalkan struktur di sektor manufaktur.
Laporan yang diumumkan baru-baru ini oleh IMF menyatakan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun lalu lebih tinggi daripada India,sehingga menempatkan Tiongkok pada urutan pertama di antara kekuatan utama dunia. Ada pihak yang mengatakan Tiongkok mengorbankan kualitas perkembangan untuk meningkatkan kecepatan perkembangan, menanggapi hal ini, Zhao Chenxin menekankan bahwa ekonomi Tiongkok terpelihara pada laju pertumbuhan yang layak, sementara itu kualitas dan efisiensi pun terus ditingkatkan.
Sejak tahun 2008, skala penyerapan modal asing oleh Tiongkok selalu berada di urutan ketiga terbesar di dunia. Menurut laporan terakhir badan terkait PBB, penyerapan modal asing Tiongkok bertumbuh 2,3 persen, atau mencapai US $ 130 miliar, di bawah situasi penurunan jumlah total investasi lintas wilayah sebesar 13 persen. Zhao Chenxin menyatakan bahwa Tiongkok akan mengambil langkah untuk mendorong investasi pengusaha asing di sektor manufaktur pada tahun ini. Yang pertama, memperjelas kebijakan mengenai penerapan strategi "Made in China 2025" oleh perusahaan modal asing dan perusahaan modal domestic; kedua, lebih lanjut membuka sektor manufaktur; ketiga, pemerintah daerah secara titik berat mendukung proyek manufaktur dalam kebijakan preferensial untuk menyerap modal asing; dan keempat, memprioritaskan suplai tanah untuk proyek indstri investasi modal asing, dan terus melaksanakan preferensial harga tanah.