Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Fadela Chaib belakangan ini di Jenewa menyatakan, mulai dari Desember tahun 2016, kasus flu burung H7N9 A di Tiongkok bertambah. Akan tetapi, Tiongkok memiliki sistem pengawasan yang baik terhadap flu burung dan tepat pada waktunya menyampaikan laporan kepada WHO sesuai dengan Peraturan Kesehatan Internasional.
Juru bicara tersebut dalam jumpa pers telah menyampaikan keadaan terbaru mengenai wabah H7N9 A di Tiongkok. Dikatakannya, sejak ditemukan terinfeksi virus H7N9 pertama pada tahun 2013 dan sampai sekarang telah terjadi lima putaran wabah, tingkat terinfeksi pada tahun ini relatif tinggi. Di antaranya, dari bulan September tahun 2016 hingga bulan Januari tahun 2017 telah dilaporkan 306 kasus terinfeksi, 90% di antaranya berkaitan dengan kontak langsung dengan unggas. Akan tetapi, sejauh ini tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa virus flu burung H7N9 menular di antara manusia.