Menlu RRT: Pertahankan Gagasan Kerja Sama, Ambil Pilihan Tepat
  2017-02-19 10:53:47  CRI

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pidatonya di depan sidang paripurna Konferensi Keamanan Munich ke-53 hari Jumat (17/2) mengatakan, selain ancaman terorisme, masalah yang dihadapi dunia sekarang adalah serangkaian tantangan, seperti penurunan dan ketidakseimbangan ekonomi dunia, konflik geopolitik, krisis pengungsi, kekandasan globalisasi dan pengintegrasian kawasan.

Apakah yang terjadi di dunia ini? Itu adalah masalah penting yang menyangkut hari depan dan nasib umat manusia/

Di Tiongkok terdapat pribahasa, "mengenal pergantian kemakmuran dan kemerosotan negara dengan menjadikan sejarah sebagai cermin". Sudah bukan pertama kali kita meninjau kembali keadaan sekarang dan mengambil pilihan atas hari depan. Pilihan yang tepat, dunia akan menyongsong perdamaian dan perkembangan. Pilihan yang salah, dunia akan berkorban dengan darah. Dua kali perang dunia yang terjadi pada abad yang lalu adalah pelajaran yang paling pahit.

Pada awal tahun ini, Presiden Tiongkok Xi Jinping di Daovs dan Jenewa telah memaparkan pandangan Tiongkok. Di antaranya isi yang paling inti ialah berbagai negara perlu mempertahankan jalan terbuka, toleransi, kerja sama dan menang bersama. Mengenai hari depan dunia, Xi Jinping mengemukakan untuk membentuk komunitas senasib manusia, merealisasi menang bersama dan nikmat bersama.

Yang pertama, dunia perlu terus mempertahankan multilateralisme. Sejarah berulang kali memberitahukan kepada kita, unilateral akan memperhebat ketegangan dan bentrokan dan mendatangkan sejumlah kontradiksi, multilateral baru saja merupakan jalan efektif untuk memelihara perdamaian, mendorong perkembangan dan menyelesaikan masalah global. Menghadapi dunia sekarang ini, kewibawaan PBB perlu dipelihara, peranan PBB perlu ditingkatkan. Berbagai negara harus dengan tegas memelihara asas tujuan dan prinsip Piagam PBB, dengan lebih baik memainkan peranan mekanisme keamanan kolektif yang ditetapkan oleh Piagam PBB, meningkatkan lebih lanjut kemampuan dan efektif pembenahan PBB.

Kedua, terus meningkatkan kerja sama antara negara besar. Semua negara sama derajat baik besar mau pun kecil. Negara besar memiliki sumber yang lebih banyak, memiliki kemampuan yang lebih kuat, maka berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional, memberi lebih banyak sumbangan bagi perkembangan dan kemajuan umat manusia.

Ketiga, dengan sekuat tenaga menyempurnakan pembenahan global. Ini adalah jalan tepat untuk menyelesaikan ketidakseimbangan perkembangan dunia, merealisasi pertumbuhan berkelanjutan ekonomi global. Dunia perlu menempatkan perkembangan, keterbukaan dan inovasi pada posisi yang lebih menonjol. Tidak seharusnya menghindarkan diri karena sejumlah efek negatif globalisasi ekonomi.

Keempat, dengan tegas mendorong proses kerja sama antara berbagai kawasan. Sejak akhir abad yang lalu, kerja sama antara berbagai daerah dan kawasan timbul susul menyusul terus sampai sekarang. Melalui pertukaran, berbagai negara berpadu antara satu sama lain dan mencapai kepentingan yang lebih besar. Kenyataan menunjukkan, kerja sama antara kawasan merupakan jalan efektif untuk mendorong perkembangan dunia.

Tahun 2017 adalah tahun penting bagi proses perkembangan Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok akan menyelenggarakan Kongres Nasional ke-19, rancangan Repelita ke-13 perkembangan ekonomi dan sosial negara akan memasuki tahap kemajuan mendalam. Tiongkok akan terus

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040