Bantuan Tiongkok kepada Penanggulangan Kemiskinan di Negara-negara ASEAN Tuai Pujian
  2017-03-16 13:10:58  CRI

Upaya penanggulangan kemiskinan di Tiongkok tengah menunjukkan momentum terbaik yang belum pernah ada. Dalam jumpa pers sidang ke-5 KRN ke-12, Direktur Kantor Penanggulangan Kemiskinan Dewan Negara Tiongkok Liu Yongfu menjawab sejumlah pertanyaan mancanegara. Ini juga merupakan jumpa pers pertama mengenai penanggulangan kemiskinan dalam sidang KRN dan MPPR tahun ini. Liu Yongfu menyatakan, Tiongkok akan meningkatkan kerja sama penanggulangan kemiskinan internasional di atas dasar pekerjaan penanggulangan kemiskinan di dalam negeri, dan akan memperluas kerja sama penanggulangan kemiskinan dengan ASEAN. Para tokoh dan akademisi negara-negara ASEAN yang menyoroti sidang KRN dan MPPR Tiongkok dalam wawancara dengan wartawan CRI memberikan penilaian positif terhadap bantuan Tiongkok kepada upaya penanggulangan kemiskinan ASEAN.

Wartawan Kantor Berita Pathet Lao Laos Lamnguen Keovichit menyatakan kepada wartawan bahwa Partai Revolusioner Rakyat Laos dalam Sidang Kongres Nasional ke-10 tahun 2016 mengemukakan target pembangunan tahun 2020 untuk melepaskan dari jajaran negara-negara yang paling tidak maju dan mencantumkannya ke dalam Repelita ke-8 pembangunan ekonomi dan sosial Laos. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan Laos telah mengadakan serangkaian kerja sama yang efektif di bidang pembangunan pedesaan dan penanggulangan kemiskinan, dan telah mencapai hasil yang menggembirakan. Pihak Tiongkok telah memberikan sumbangan penting bagi pembangunan pedesaan dan penanggulangan kemiskinan Laos, beberapa di antaranya yaitu penataran tenaga ahli professional, pembagian pengalaman penanggulangan kemiskinan dan proyek bantuan penanggulangan kemiskinan.

Bank Dunia pada bulan Juli 2016 telah mengumumkan Kamboja secara resmi terlepas dari jajaran negara-negara yang paling tidak maju. Periset Kantor Riset Perdamaian dan Pembangunan Kamboja, sekaligus Penasehat Wakil Perdana Menteri Chap Sotharith dalam wawancara dengan wartawan CRI menunjukkan, laju pertumbuhan PDB Kamboja dalam beberapa tahun ini terus berada di level 7 persen dan setiap tahun tingkat kemiskinan rata-rata menurun satu poin dan kini menurun sampai 20 persen. Hasil tersebut tak terlepas dari bantuan sejumlah negara termasuk Tiongkok kepada penanggulangan kemiskinan di Kamboja. Ia mengatakan, Tiongkok telah menyediakan banyak bantuan percuma-cuma kepada pembangunan Kamboja termasuk kredit preferensial dan kredit bunga rendah. Tiongkok juga memberikan banyak kebijakan preferensial kepada Kamboja, misalnya mendukung dibukanya rute penerbangan langsung antara kota kedua negara dan mendorong warga Tiongkok berinvestasi dan berpariwisata ke Kamboja.

Pendidikan merupakan penanggulangan kemiskinan yang paling fundamental. Dalam sidang KRN dan sidang MPPR tahun ini, penanggulangan kemiskinan dengan mengandalkan pendidikan untuk pertama kali ditulis dalam laporan kinerja pemerintah. Hal ini pun mengundang tanggapan dari Ketua Asosiasi Persahabatan Myanmar-Tiongkok, U Sein Winn Aung. Ia dalam wawancara dengan wartawan CRI mengatakan, dalam beberapa tahun ini, Asosiasi Persahabatan Myanmar-Tiongkok terus mencurahkan tenaga untuk memajukan pendidikan di Myanmar dan juga aktif ikut serta dalam kerja sama pendidikan Tiongkok-Myanmar.

Ia berpendapat, kerja sama Myanmar-Tiongkok di bidang pendidikan kejuruan tidak saja dapat memberikan peluang kepada para siswa miskin yang berprestasi, juga akan menyediakan tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi dan sosial Myanmar.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040