Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin (25/3) menyatakan, setelah digelarnya referendum amandemen konstitusi pada April mendatang, Turki mungkin mengadakan referendum untuk memutuskan apakah masih melanjutkan perundingan untuk bergabungnya dengan Uni Eropa (UE).
Hal itu dinyatakan Presiden Turki di depan satu forum yang digelar di Antalya, Turki kemarin. Dia mengatakan, usai referendum amandemen konstitusi pada 16 April mendatang, Turki berkemungkinan melakukan referendum apakah melanjutkan perundingan untuk bergabung dengan UE, seperti referendum "Brexit" di Inggris.
Sebelum referendum amandemen konstitusi yang jatuh pada 16 April mendatang, baru-baru ini sejumlah pejabat ditugaskan pemerintah Turki mendatangi negara-negara, termasuk Jerman dan Belanda, untuk memobilisasi warga Turki di luar negeri ikut serta dalam referendum. Namun perbuatan itu banyak ditolak negara Uni Eropa, sehingga menegangkan hubungan Turki dengan negara-negara tersebut. Pada hari Kamis ini, Erdogan menyatakan bahwa akan mengevaluasi kembali hubungan politik Turkidengan UE, termasuk persetujuan penampungan pengungsi antara Turki dan UE.