XINHUA: Atas undangan Perdana Menteri Selandia Baru, Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengadakan kunjungan resmi di Selandia Baru dari tanggal 26 hingga 29 Maret mendatang. Ini merupakan kunjungan sekali lagi PM Tiongkok ke Selandia Baru setelah berselang 11 tahun, sehingga memiliki arti signifikan. Kedua pihak berharap mencapai serangkaian persetujuan kerja sama di sejumlah bidang, antara lain ekonomi dan dagang, sosial budaya dan iptek.
Tahun ini adalah peringatan 45 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Selandia Baru, dan hubungan kedua Negara tengah berada pada tahap krusial. Opini Selandia Baru secara umum berpendapat bahwa kunjungan PM Li Keqiang akan dengan kuat mendorong kepercayaan strategis antara Tiongkok dan Selandia Baru, memperdalam penyambungan strategi pembangunan kedua Negara dan menginjeksikan tenaga baru ke dalam perkembangan hubungan kedua Negara. Di latar belakangi situasi internasional yang rumit dan berubah-ubah, kunjungan tersebut juga akan menyampaikan sinyal positif Tiongkok dan Selandia Baru untuk mencurahkan tenaga demi keterbukaan, kerja sama dan keuntungan bersama, serta meningkatkan keyakinan berbagai negara di dunia.
Proses perkembangan hubungan Tiongkok-Selandia Baru selama 45 tahun menunjukkan, saling menghormati, memperlakukan satu sama lain secara setara dan jujur merupakan bagian penting dalam kemajuan yang dicapai hubungan Tiongkok-Selandia Baru dan patut dikembangkan lebih lanjut.
Kunjungan PM Li Keqiang akan menyediakan peluang dan tenaga pendorong baru bagi perkembangan hubungan Tiongkok-Selandia Baru. Tiongkok dan Selandia Baru akan bersama-sama merintis bidang kerja sama multi-arah yang baru dan dengan sungguh-sungguh melaksanakan kesepakatan yang dicapai pemimpin kedua negara mengenai pembentukan hubungan kemitraan strategis komprehensif kedua negara.
Mengembangkan kerja sama pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan" merupakan titik terang dan titik pertumbuhan baru dalam hubungan Tiongkok-Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru Bill English menyatakan, kunjungan PM Li Keqiang akan memanifestasikan peluang dari prakarsa "Satu Sabuk Satu Jalan" kepada publik dan kalangan bisnis Selandia Baru.
Tiongkok dan Selandia Baru selalu mendukung perdagangan bebas dan juga menerapkannya. Di bawah situasi internasional dewasa ini, kedua Negara hendaknya dengan aksi nyata memelihara sistem perdagangan bebas global, menentang proteksionisme perdagangan, mendorong globalisasi menuju arah yang lebih inklusif dan saling menguntungkan, dan memberikan sumbangan baru bagi pembentukan ekonomi dunia yang terbuka.