RRT: AS Diharapkan Atur Kebijakan Pengawasan Ekspor
  2017-04-20 10:20:16  CRI

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang dalam konferensi pers kemarin (19/4) di Beijing menyatakan harapan agar pihak AS mengatur kembali kebijakan pengawasan ekspor terhadap Tiongkok, menyediakan syarat untuk mengatasi defisit perdagangan.

Penelitian Yayasan Perdamaian Internasional Carnegie belakangan ini menunjukkan, kebijakan pengawasan ekspor terhadap Tiongkok merupakan salah satu penyebab utama yang mengakibatkan defisit perdagangan antara Tiongkok dan AS, ekspor laten AS terhadap Tiongkok yang berskala telah mengalami blokade karena kebijakan pengawasan ekspor. Mengenai hal tersebut, Lu Kang menegaskan, jalan efektif bagi kesejahteraan rakyat kedua negara adalah meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, membuat kue kepentingan bersama yang lebih besar.

Juru bicara tersebut mengatakan pula, pihak Tiongkok tidak sengaja mengejar surplus perdagangan, bersedia memperluas impor dari AS berdasarkan permintaan pasar domestik. Pihak AS diharapkan mengatur kembali kebijakan pengawasan ekspor terhadap Tiongkok yang sudah ketinggalan zaman, menciptakan syarat untuk mengatasi defisit. Pihak Tiongkok bersedia bersama dengan pihak AS untuk memperluas kerja sama pragmatis di berbagai bidang di atas dasar saling menghormati, kerja sama dan saling menguntungkan sesuai dengan kesepahaman yang dicapai oleh kedua kepala negara di Mar-a-Lago, secara layak menangani perselisihan ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi, memelihara perkembangan sehat dan stabil hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040