Liu Yandong menyatakan, di bawah latar belakang yang situasi regional maupun internasional sedang mengalami perusahaan simpang siur, hubungan Tiongkok dan Iran tetap memelihara tren perkembangan yang stabil dan juga memberikan dukungan antar satu sama yang lain dalam masalah penting pada saat yang krusial. Dalam kunjungan kenegaraan pada Januari 2016 di Iran, Presiden Tiongkok Xi Jinping dan pemimpin Iran telah menetapkan rencana strategis kepada hubungan kedua negara. Sejak itu, kerja sama kedua negara telah mencapai kemajuan besar di bidang politik, ekonomi, energi, pertanian dan sosial budaya. Tujuan kunjungannya ke Iran kali ini justru untuk secara menyeluruh melaksanakan hasil-hasil kunjungan Presiden Xi di Iran, dengan lebih lanjut mendorong hubungan kemitraan strategis komprehensif kedua negara agar mencapai kemajuan baru, dan merealisasi kesepahaman pemimpin kedua negara menjadi hasil kerja sama yang nyata.
Pada kesempatan itu, Wakil Presiden Iran Sorena Sattari menyatakan, hubungan Iran dan Tiongkok telah mencapai perkembangan besar pada tahun-tahun terakhir ini, kunjungan Presiden Xi ke Iran pada 2016 yang historik telah sukses mendorong hubungan bilateral, khususnya kerja sama iptek. Iran akan selalu mengingatkan dukungan dan bantuan Tiongkok kepada Iran pada saat sulitnya, hubungan dengan Tiongkok selalu diprioritaskan dalam politik luar negeri Iran. Wapres Iran menyatakan, Iran menantikan peningkatan kerja sama lebih lanjut dengan Tiongkok di bidang ekonomi dan perdagangan, energi, iptek dan pendidikan, terus mempererat kontak antar masyarakat kedua negara dan mempercepat implementasi pembangunan "Satu Sabuk Satu Jalan".
Usai pembicaraan itu, pemimpin kedua negara bersama-sama menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama kedua negara yang melibatkan iptek, kebudayaan dan Kesenian.