Pihak militer Korea Selatan (Korsel) dan AS menyatakan, Korut kemarin (29/4) meluncurkan sebuah rudal, namun uji coba peluncuran akhirnya mengalami kegagalan.
Kantor Berita Korsel Yonhap dengan mengutip markas staf gabungan tentara Korsel mengatakan, Korut kemarin pagi telah meluncurkan sebuah rudal di daerah Bukchang, Pyeongannam-do, namun rudal tersebut mungkin meledak di udara setelah peluncuran. Markas Staf Gabungan Tentara Korsel menyatakan, yang diluncurkan Korut adalah sebuah rudal balistik, namun modelnya tidak diketahui, pihak militer Korsel sedang mengadakan analisa terkait.
Juru bicara Markas Besar Pasifik Tentara AS Dave Benham dalam pernyataannya membuktikan, pihaknya telah memantau uji coba peluncuran rudal Korut pada kemarin pagi pukul 10:33, lokasinya terletak di daerah Bukchang, Pyeongannam-do. Pernyataan mengatakan, rudal yang diluncurkan tidak lepas dari wilayah Korut, Markas Besar Penangkis Udara Amerika Utara memastikan bahwa uji coba peluncuran rudal Korut tidak membawa ancaman bagi Amerika Utara.
Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan, Presiden Donald Trump sudah menerima laporan mengenai uji coba terbaru peluncuran rudal Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel dalam komentarnya kemarin menyatakan, Korsel mengecam keras uji coba peluncuran rudal Korut yang secara terang-terangan melanggar resolusi terkait Dewan Keamanan PBB dan merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea serta bagi komunitas internasional. Komentar memperingatkan pemerintah Korut yang akan menghadapi hukuman keras dari berbagai lapisan, termasuk Dewan Keamanan PBB apabila Korut terus "bermain api" dan menolak denuklirisasi.