Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok: Sifat Hubungan Kedua Tepi Selat Tak Boleh Samar-samar
  2017-05-20 14:32:08  CRI

XINHUA: Jubir Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok An Fengshan kemarin (19/5) ketika menjawab mengenai hubungan kedua tepi Selat menyatakan, pada masalah sifat hubungan kedua tepi Selat, masalah berprinsip yang berhubungan dengan masa depan dan nasib saudara-saudara setanah-air di kedua tepi Selat, tiada ruang samar-samar sedikitpun.

An Fengshan mengatakan, dalam setahun yang lalu, situasi di Taiwan mengalami perubahan besar dan hubungan kedua tepi Selat semakin tegang, hasil perkembangan damai hilang dan kepentingan saudara-saudara setanah-air dirugikan. Situasi ini sepenuhnya diakibatkan oleh pihak penguasa Partai Demokratis Progresif. Partai Demokratis Progresif tidak mengakui KOnsensus 1992, tidak mengakui kedua tepi Selatan adalah bagian satu Tiongkok, menghindarkan masalah inti sifat fundamental hubungan kedua tepi Selat sehingga merugikan fondasi politik bersama kedua tepi Selat dan menggangu momentum baik perkembangan damai hubungan kedua tepi Selat. Fakta sekali lagi membuktikan bahwa asal fondasi politik Konsensus 1992 dipertahankan, jalan perkembangan damai hubungan kedua tepi Selat akan menjadi semakin lebar. Sebaliknya, kalau fondasi tersebut terusak, hubungan kedua tepi Selat akan kembali ke jalan lama kegoncangan.

An Fengshan menunjukkan, fakta Daratan dan Taiwan sama-sama tergolong satu Tiongkok itu tak boleh diubah dan prinsip satu Tiongkok yang dipertahankan masyarakat internasional secara merata itu tak boleh ditantang.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040