Presiden AS Donald Trump belum lama ini mengadakan kunjungan ke Arab Saudi. Dalam kunjungan kali ini, Donald Trump menandatangani persetujuan penjualan senjata senilai US $ 110 miliar dengan Raja Arab Saudi. Departeman Luar Negeri AS mengatakan persetujuan ini bertujuan memelihara keamanan Arab Saudi dan kawasan Teluk, serta meningkatkan kemampuan anti terorisme di kawasan.
Saudi gazette memuat artikel yang berjudul "Kunjungan Historik Presiden Trump" di situs webnya. Artikel ini mengatakan kunjungan perdana Trump ke Arab Saudi memberi informasi yang jelas, pertama, menegaskan pentingnya Arab Saudi dalam politik dan ekonomi Timur Tengah dan dunia. Kedua, pendapat kedua pihak semakin dekat meskipun hubungan Arab Saudi dan AS pernah menghadapi jalan berliku-liku dan mempunyai pendapat yang berbeda mengenai masalah regional.
Trump tiba di Israel, pada Senin (22/05) kemarin untuk memulai kunjungan terhadap Israel dan Palestina. Dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, Trump mengimbau agar Israel mengembangkan hubungan baru dengan negara-negara Arab termasuk Arab Saudi. Hari ini, Trump dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menurut media Israel, kunjungan Trump tidak bertujuan untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Israel dan Palestina yang telah dibekukan sejak tahun 2014, melainkan bertujuan untuk memulihkan dan memperbaiki hubungan dengan Israel.
Kunjungan perdana Trump ke Timur Tengah mengundang perdebatan di AS. Washington Post berpendapat, Trump dan anggota kabinetnya mengeluarkan pidato untuk menumpas terorisme di "sebuah tempat yang aneh", dan Menteri Luar Negeri AS pun tidak mengundang media AS dalam jumpa pers yang diadakan, tampaknya Trump tidak berharap massa AS mengenal apa saja yang dilakukan dirinya saat melakukan kunjungan.
Menangapi persetujuan penjualan senjata AS kepada Arab Saudi senilai US $ 110 miliar, New York Times mengatakan bahwa ini mencerminkan keinginan pemerintah Trump untuk mengubah status AS di Timur Tengah, dan menegaskan kekuatannya. Tujuan kunjungan Trump adalah pesanan senjata, dan bukan perdamaian.