Forum "The Belt and Road" FBR untuk Kerja Sama Internasional yang ditutup baru-baru ini merupakan teropong baru demi membahas bersama kerja sama, membentuk bersama platform kerja sama dan berbagi bersama hasil kerja sama, sementara juga membangkitkan imajinasi pembangunan para peserta pada masa depan. Sebagai mitra dagang penting Tiongkok di ASEAN, Malaysia selalu menaruh perhatian dan harapan pada pembangunan "One Belt and One Road".
Mantan Sekretaris Politik Perdana Menteri Malaysia Ei Sun Ho mengatakan, konektivitas dan hubungan ekonomi dan dagang antara Asia Tenggara dan Tiongkok selain mendongkrak konektivitas dan hubungan ekonomi dan dagang antara Tiongkok dan suatu Negara Asia Tenggara juga akan mendorong perdagangan di dalam ASEAN serta antara Thailand dan Malaysia, maka, "One Belt and One Road" bukan solo Tiongkok sendiri, melainkan paduan suara dan simfoni.
Ia juga mengemukakan sarannya sendiri demi pengintegrasian lebih lanjut kawasannya dengan pembangunan "One Belt and One Road". Ia mengatakan, kalau ASEAN menjadi super terminal pertukaran dengan Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika Timur, itu akan mencapai hasil yang lebih besar lagi.
Ia menunjukkan pula, langkah yang diambil Tiongkok selama FBR untuk memperbesar tunjangan dana akan dengan kuat mendorong pelaksanaan imajinasi tersebut. Ia mengatakan, kawasan Asia Tenggara pasti sangat disambut. Ia berpendapat, pembangunan "The Belt and Road" telah menjadi peluang potensial pembangunan Asia Tenggara sehingga telah memicu investasi di kawasannya.
Sementara itu, Ei Sun Ho juga menyatakan pengakuan terhadap inisiatif "One Belt and One Road" Tiongkok, yaitu membangunnya sebagai jalan damai, jalan makmur, jalan terbuka, jalan inovatif dan jalan beradab.
Menyinggung kerja sama kedua negara ke depan, Ei Sun Ho mengusulkan agar Malaysia dan Tiongkok memperdalam lebih lanjut kerja sama dan pertukaran industri jasa, meningkatkan partisipasi perusahaan menengah dan kecil, khususnya perusahaan kecil dan mikro, mendorong hubungan ekonomi dan dagang serta pertukaran personel. "Ini akan memungkinkan lebih banyak orang awam mendapat keuntungan yang sungguh-sungguh", demikian dikatakannya.
Perdana Menteri Malaysia Tun Najib mengemukakan artikel yang dibubuhi namanya dengan judul "Kenapa Malaysia Dukung Inisiatif "One Belt and One Road" Tiongkok menjelang dibukanya FBR. Ia dalam artikelnya mengumpamakan jalan kereta api pantai bagian timur yang dibangun di Malaysia dan menyebut bahwa sejumlah proyek infrastrktur besar-besar di ASEAN mempunyai arti yang penting.
Najib dalam artikelnya mengatakan, ini memanifestasikan semangat kerja sama demi keuntungan bersama dalam pembangunan "One Belt and One Road". Pembangunan "The Belt and Road" akan mendorong terus bangkitnya kawasan Asia demi menempati kedudukan yang lebih penting di arena internasional, karena itu mengandung semangat berbagai negara bersahabat, membantu negara dan daerah yang kurang maju dan terbuka terhadap dunia.