Tiongkok Gelar Seminar tentang Pembentukan Masyarakat Senasib Sepenanggungan Manusia dan HAM di Jenewa
  2017-06-15 11:00:55  Kantor Berita Xinhua

Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan pidato di markas besar PBB di Jenewa pada Januari lalu. Dalam pidatonya Xi Jinping secara sistematis menguraikan topik tentang pembentukan masyarakat senasib sepenanggungan manusia. Di sela-sela sidang ke-35 Dewan Pengurus Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Institut Penelitian HAM Tiongkok serta Delegasi Tiongkok untuk PBB di Jenewa bersama-sama menggelar seminar internasional tentang pembentukan masyarakat senasib sepenanggungan manusia di Palace of Nations, Jenewa pada hari Rabu kemarin (14/6). Seminar dihadiri hampir seratus perwakilan dari 20 lebih negara, organisasi internasional dan para cendekiawan serta perwakilan lembaga non pemerintah dan wartawan dari seluruh dunia.

Duta Tiongkok untuk PBB di Jenewa, Ma Zhaoxu dalam sambutannya menyatakan, pembentukan masyarakat senasib sepenanggungan manusia mempunyai arti signifikan untuk mendorong perkembangan usaha HAM global.

"Teori tentang masyarakat senasib sepenanggungan manusia berakar pada peradaban Tionghoa yang memiliki sejarah panjang. Teori itu sesuai dengan harapan bersama masyarakat dunia yang mengusahakan perdamaian, pembangunan dan kerja sama, sekaligus merupakan kearifan Timur dan Solusi yang disumbangkan Tiongkok bagi pemerintahan global." Demikian dikatakan Ma Zhaoxu

Ma Zhaoxu menekankan, dalam proses peningkatan HAM di era yang baru, masyarakat internasional harus berpegang teguh pada prinsip kesetaraan kedaulatan, menaati asas tujuan dan prinsip Piagam PBB, mempertahankan multilateralisme, menjamin mekanisme HAM PBB dapat melakukan tugasnya secara adil dan obyektif. Ma Zhaoxu mengimbau agar berbagai peradaban terus melakukan dialog dan kerja sama, tidak berkonfrontasi, saling menghormati, saling bercermin pada pengalaman masing-masing serta hidup berdampingan secara damai, sehingga memberikan landasan yang kokoh bagi perlindungan HAM. Ia mengimbau berbagai negara bersama-sama membentuk masyarakat senasib sepenanggungan manusia melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040