Tentara Pemerintah Suriah dan Pasukan Anti-pemerintah Rabu kemarin (21/6) terlibat baku tembak di Distrik Jobar, Damaskus timur, ibu kota Suriah. Menurut informasi dari pihak militer Suriah, Tentara Pemerintah Suriah tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan aksinya menjadi serangan yang berskala lebih besar.
Kota Damaskus diserang puluhan roket dan peluru mortir pasukan anti-pemerintah pada hari Selasa (20/6), sehingga mengakibatkan setidaknya empat orang luka-luka. Ini merupakan serangan terparah yang dialami Damaskus sejak berlakunya perjanjian "zona penurunan ketegangan" pada awal Mei tahun ini.
Organisasi Observasi HAM Suriah yang bermarkas di London kemarin (21/6) membenarkan, Tentara Pemerintah Suriah melancarkan 25 serangan udara dan puluhan roket terhadap pasukan anti-pemerintah di Damaskus timur.
Akhir-akhir ini berbagai pihak meningkatkan upaya pemberantasan terhadap kota Al Raqqah, yang menjadi benteng ISIS di Suriah. Diberitakan, serangan udara Liga Bangsa-Bangsa di Al Raqqah yang dipimpin AS mengakibatkan sejumlah besar warga sipil tewas dan luka serta kehilangan tempat tinggal.
Berkenaan dengan ini, Sekjen PBB Antonio Guterres kemarin (21/6) dalam pernyataannya mendesak berbagai pihak yang mengadakan aksi militer di Suriah semaksimal mungkin melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, terutama di daerah pertempuran yang parah misalnya Al Raqqah. Ia juga menghimbau berbagai pihak memberikan kemudahan bagi penyelamatan kemanusiaan, agar dapat memberikan bantuan kepada warga sipil tepat pada waktunya