Kereta unit multipel yang dikembangkan oleh Tiongkok kemarin (25/6) diberi nama "Fuxing". Hari ini, kereta "Fuxing" akan berangkat timbal balik antara Kota Beijing dan Kota Shanghai.
Kemarin pagi, Direktur Jenderal Perusahaan Perkeretaapian Tiongkok Lu Dongfu mengatakan, pemberian nama "Fuxing" untuk kereta unit multipel yang dikembangkan oleh Tiongkok akan mencatat proses perkembangan teknologi kereta cepat Tiongkok yang melangkah ke barisan maju di dunia, memperlihatkan prospek perkeretaapian yang melayani perkembangan ekonomi dan sosial dan menciptakan ruang baru kehidupan rakyat.
Kemarin, dua tipe kereta diberi nama "Fuxing", yaitu CR400AF dan CR400BF. Menurut peraturan susunan kereta yang baru, kereta unit multipel tipe baru akan mengambil huruf "CR" yang merupakan singkatan dari China Railway Corporation, juga merupakan platform yang mencakup produk serial kereta unit multipel dalam perbedaan kecepatan. Sedangkan "400" adalah kode kecepatan, yang berarti bahwa kecepatan uji coba kereta tersebut dapat mencapai 400 kilometer per jam, kecepatan operasi berkelanjutan mencapai 350 kilometer. Selanjutnya, Perusahaan Perkeretaapian Tiongkok (China Railway Corporation) akan mengembangkan kereta CR300 dan CR200.
Periset Akademi Ilmu Perkeretaapian Tiongkok Zhang Bo mengatakan, ciri khas yang paling utama kereta "Fuxing" ialah mengambil sejumlah besar standar nasional, standar sektor dan standar perusahaan.
Yang patut dihargai ialah teknologi kunci kereta unit multipel adalah dikembangkan oleh Tiongkok dengan HaKI mandiri.
Selain itu, aman juga merupakan ciri khas besar bagi kereta "Fuxing". Menurut perkenalan, di seluruh kereta telah dipasang 2.500 unit pemantauan yang dapat mengawasi suhu bantalan, suhu sistem pendingin dan lain sebagainya, sama dengan melakukan "pemeriksaan badan" terhadap seluruh kereta.
Data pihak resmi menunjukkan, suku cadang struktur utama dalam kereta "Fuxing" dirancang untuk 30 tahun dengan jarak operasi sejauh 15 juta kilometer, jarak operasi seluruh kereta mencapai 600 ribu kilometer, lebih jauh 200 ribu kilometer dari pada Eropa.
Kini, kereta cepat Tiongkok sudah memasuki periode perkembangan pesat. Menurut data pihak resmi, terhitung sampai akhir tahun 2016, jarak operasi kereta cepat Tiongkok sudah menerobos 22 ribu kilometer, mencapai 60% lebih dari pada jarak total operasi kereta cepat dunia, menempati urutan pertama. Kereta cepat tidak saja merupakan cara transportasi utama bagi warga Tiongkok, tetapi juga menjadi merek emas "Made in China". Dengan mengandalkan keunggulan teknologi maju, kereta cepat Tiongkok akan berangkat menuju Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.