Singapura, Negara Hijau yang Cocok Dihuni
  2017-08-18 11:57:17  CRI

Sebagai kota ekologi di Singapura, Punggol adalah simbol kawasan pemukiman bermodel rumah susun yang dirancang dan dibangun oleh Housing & Development Board (HDB) Singapura. Rumah susun di Singapura setara dengan perumahan ekonomis di Tiongkok, kualitasnya terjamin, dikelilingi lingkungan yang cukup bagus dan memiliki fasilitas lalu lintas yang mudah. Zheng Yifen, seorang guru yang telah bermukim di Punggol selama hampir 10 tahun mengatakan, dulu fasilitas di daerah Punggol masih kurang bagus, tidak ada taman maupun pusat pembelanjaan. Namun sekarang sudah jauh lebih baik, dia sering membawa anaknya yang berumur 3 tahun berjalan-jalan di pinggir kolam taman, perubahan di sana dari tahun ke tahun sangat menggembirakan.

Pada awalnya berdirinya negara, ekonomi Singapura masih kurang bagus dan kondisi perumahan rakyat kurang bagus. Untuk memenuhi permintaan rakyat atas perumahan dan mendatangkan kesejahteraan kepada rakyatnya, pemerintah Singapura mencurahkan tenaga besar untuk membangun perumahan publik. Pada 2015, pemerintah Singapura mengumumkan peta jalan pembangunan berkelanjutan, dengan tujuan untuk lebih lanjut memperbaiki lingkungan kehidupan warga Singapura dan berupaya membangun Singapura sebagai kota yang penuh dengan dinamika dan layak dihuni.

Melalui perkembangan selama puluhan tahun, seluruh warga Singapura telah memiliki rumah. Menurut keterangan HDB Singapura, lebih dari 1 juta unit rumah susun telah dibangun pemerintah Singapura. Kini, 80 persen warga Singapura tinggal di rumah susun, dan 94% di antaranya telah membeli hak miliknya.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040