Sebagai kota ekologi di Singapura, Punggol adalah simbol kawasan pemukiman bermodel rumah susun yang dirancang dan dibangun oleh Housing & Development Board (HDB) Singapura. Rumah susun di Singapura setara dengan perumahan ekonomis di Tiongkok, kualitasnya terjamin, dikelilingi lingkungan yang cukup bagus dan memiliki fasilitas lalu lintas yang mudah. Zheng Yifen, seorang guru yang telah bermukim di Punggol selama hampir 10 tahun mengatakan, dulu fasilitas di daerah Punggol masih kurang bagus, tidak ada taman maupun pusat pembelanjaan. Namun sekarang sudah jauh lebih baik, dia sering membawa anaknya yang berumur 3 tahun berjalan-jalan di pinggir kolam taman, perubahan di sana dari tahun ke tahun sangat menggembirakan.
Pada awalnya berdirinya negara, ekonomi Singapura masih kurang bagus dan kondisi perumahan rakyat kurang bagus. Untuk memenuhi permintaan rakyat atas perumahan dan mendatangkan kesejahteraan kepada rakyatnya, pemerintah Singapura mencurahkan tenaga besar untuk membangun perumahan publik. Pada 2015, pemerintah Singapura mengumumkan peta jalan pembangunan berkelanjutan, dengan tujuan untuk lebih lanjut memperbaiki lingkungan kehidupan warga Singapura dan berupaya membangun Singapura sebagai kota yang penuh dengan dinamika dan layak dihuni.
Melalui perkembangan selama puluhan tahun, seluruh warga Singapura telah memiliki rumah. Menurut keterangan HDB Singapura, lebih dari 1 juta unit rumah susun telah dibangun pemerintah Singapura. Kini, 80 persen warga Singapura tinggal di rumah susun, dan 94% di antaranya telah membeli hak miliknya.