Tiongkok Desak AS dan Jepang Hentikan Perkataan Keliru dalam Masalah Pulau Diaoyu dan LTS
  2017-08-19 14:42:50  CRI

Juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam jumpa pers kemarin (18/8) mendesak Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengambil sikap bertanggung jawab dalam masalah terkait Pulau Diaoyu dan Laut Tiongkok Selatan (LTS), menghentikan perkataan keliru dan banyak berbuat hal-hal yang menguntungkan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Hua Chunying menyatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang Pernyataan Bersama AS dan Jepang seusai pembicaraan tingkat mengeri luar negeri dan menteri pertahanan AS dan Jepang. Pernyataan Bersama AS-Jepang tersebut menegaskan kembali bahwa pasal ke-5 Perjanjian Keamanan AS-Jepang berlaku untuk Pulau Diaoyu dan menyatakan prihatin serius terhadap situasi di kawasan LTS.

Hua Chunying menyatakan, Tiongkok menyatakan prihatin serius atas perkataan AS dan Jepang tersebut. Ia mengatakan, Tiongkok berpendirian yang konsisten dan jelas dalam masalah Pulau Diaoyu dan masalah LTS. Pemerintah dan rakyat Tiongkok memiliki tekad dan kebulatan hati yang kokoh untuk membela kedaulatan wilayahnya. Apa yang disebut Perjanjian Keamanan AS-Jepang merupakan dokumen yang muncul pada masa perang dingin, dan tidak boleh digunakan untuk mendukung klaim ilegal Jepang, lebih-lebih tidak boleh merugikan kedaulatan wilayah Tiongkok.

Hua Chunying menyatakan, saat ini situasi di kawasan LTS cenderung stabil dan membaik. Konsultasi dan dialog antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN terus mencapai kemajuan. AS dan Jepang bukanlah pihak yang langsung terlibat dalam masalah LTS. Tiongkok menganjurkan kedua negara tersebut agar bersikap berhati-hati, menghormati upaya negara-negara di kawasan itu untuk menyelesaikan persengketaan melalui konsultasi dan perundingan dan bukan sebaliknya.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040