Seorang seniman berasal dari Mojokerto bernama Joni Ramlan Wiono merasa sangat bersyukur dan beruntung dapat menjadi bagian dalam event kelas dunia ini, ia mengatakan bahwa pusat seni rupa sekarang berada di Tiongkok dan Beijing adalah salah satu lokasi yang sangat menguntungkan. Untuk lingkup Asia, seni rupa Indonesia sangat diperhitungkan dan selalu ada yang berpartisipasi. Karya-karya pak Joni ini mencerminkan hubungan berdampingan antara Tiongkok dan Indonesia dari segi arsitektur.
Tentang karyanya, Camelia Hasibuan dari Yogyakarta mengatakan bahwa sesuai temanya tentang jalur sutra, "jadi mengapa judulnya memori jalur sutra? Karena peradaban Tiongkok pada jalur sutra sangat luar biasa, banyak bangsa-bangsa yang bisa bersatu melalui jalur itu, dan Indonesia termasuk di jalur maritimnya. Terdapat pertukaran upeti dan perdagangan pada masa lalu, ini merupakan salah satu bentuk kerja sama Tiongkok dengan Indonesia melalui jalur sutra tersebut, maka di sini saya melukis sebuah peta jalur sutra dan buku karena kita juga dapat memiliki banyak referensi tentang jalur sutra dari buku-buku."
Mereka berharap melalui keikut sertaan mereka dalam pameran kali ini dapat membawa harum nama Indonesia dan dapat memajukan hubungan kerja sama maupun pertukaran budaya serta dapat mempererat hubungan persahabatan antar Indonesia dan Tiongkok.