Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam jumpa pers hari Senin (9/10) mengatakan, inti dan hakiki masalah Semenanjung Korea adalah masalah keamanan. Hanya dengan menyelesaikan keprihatinan rasional berbagai pihak secara seimbanglah, baru dapat membuka pintu penyelesaian masalah nuklir Semenanjung Korea.
Belum lama ini, Mantan Presiden AS James Earl Carter Jr dalam artikelnya mengatakan, dunia sedang menghadapi kemungkinan meletusnya Perang Korea sekali lagi. Pihak AS harus berinisiatif mengusulkan pengiriman delegasi tingkat tinggi ke Pyongyang untuk mengadakan perundingan, ataupun mendukung berbagai pihak terkait untuk mengadakan pertemuan internasional di lokasi yang telah disetujui bersama.
Mengenai situasi Semenanjung Korea dewasa ini, Hua Chunying mengatakan, jika kita mengenang kembali Pernyataan Bersama Tanggal 19 September yang ditandatangani pada tahun 2005, kita akan menemukan bahwa AS dan Korea Utara (Korut) sebagai kedua pihak yang terlibat langsung dalam masalah nuklir Semenanjung Korea, AS menuntut Korut untuk melepaskan semua senjata nuklir serta rencana nuklir, sementera Korut menuntut AS untuk tidak menyerang atau menyerbu Korut dengan senjata nuklir maupun senjata konvensional. Tujuan awal kedua pihak adalah keamanan. Namun oleh karena berbagai penyebab, kedua pihak menuju ke arah yang salah dalam perjalanan mengejar tujuan tersebut, sehingga masalah nuklir Korea menjadi semakin parah.
Hua Chunying menunjukkan, dewasa ini situasi Semenanjung Korea masih kompleks dan parah. Berbagai pihak diharap dapat menaati dan melaksanakan resolusi terkait Dewan Keamanan PBB, tidak mengeluarkan perkataan ataupun tindakan yang merangsang dan meningkatkan kontradiksi, melainkan harus menahan diri, bertindak secara hati-hati, dan berupaya untuk meredakan situasi.