Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg hari Sabtu (18/11)lalu mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menyampaikan permintaan maafnya atas kejadian penggambaran pemimpin Turki sebagai musuh dalam latihan militer NATO.
Menurut staf Istana Turki, kepada Erdogan, Stoltenberg menyatakan bahwa NATO telah mengaktifkan proses penyelidikan terhadap peristiwa kali ini, dan pekerja terkait insiden tersebut telah diberhentikan dari pekerjaannya. Stoltenberg mengatakan, Turki adalah anggota penting NATO, dan NATO akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kembali insiden seperti ini, dan berharap agar hal ini tidak berdampak buruk bagi hubungan NATO dengan Turki.
Hari Jumat lalu di Ankara, Erdogan mengumumkan pengunduran diri Turki dari latihan militer bersama NATO yang dilakukan di Norwegia, karena pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk dan Presiden Recep Tayyip Erdogan dilaporkan digambarkan sebagai musuh dalam latihan militer tersebut.