Kemarin(20/11), Menteri Luar Negeri Tiongkok yang berkunjung di Myanmar memperkenalkan pendapat Tiongkok terhadap situasi Negara Bagian Rakhine Myanmar kepada media, dan menyatakan usulan Tiongkok dalam mengatasi masalah terkait dengan tiga tahap.
Tahap pertama adalah melaksanakan gencatan senjata, memulihkan kestabilan peraturan, agar rakyat dapat menikmati kedamaian, dan tidak terlantar. Saat ini, target tahap ini sudah terwujud, dan yang terpenting adalah agar peperangan tidak terulang kembali.
Tahap kedua adalah berbagai pihak serta masyarakat internasional bersama-sama mendorong Myanmar dan Bangladesh untuk memelihara dan meningkatkan pertukaran, sesegera mungkin mencari jalan untuk menyelesaikan masalah melalui konsultasi bersahabat. Kedua pihak telah mencapai kesepakatan awal mengenai persetujuan repatriasi, dan berharap agar dapat secepat mungkin ditandatangani dan terlaksana, agar dapat segera mencapai hasil.
Tahap ketiga adalah menghadapi akar permasalahan dan menjelajahi solusinya. Kemiskinan merupakan sumber masalah yang mengakibatkan konflik yang bergejolak, meskipun Negara Bagian Rakhine mempunyai sumber daya yang berlimpah, namun pembangunannya masih hysteresis. Masyarakat internasional hendaknya meningkatkan dukungan dan partisipasi terhadap pemberantasan kemiskinan kawasan tersebut, demi mendorong perkembangan pemberantasan kemiskinan untuk mewujudkan kestabilan.
Wang Yi memperkenalkan bahwa Tiongkok senantiasa berpendirian bahwa Nyanmar dan Bangladesh dapat menyelesaikan masalah Negara Bagian Rakhine secara baik-baik dengan konsultasi bilateral. Tiga tahap Gagasan Tiongkok telah disetujui oleh Nyanmar dan Bangladesh, mereka berharap dan yakin dapat memperoleh pemahaman dan dukungan dari lebih banyak negara. Tiongkok bersedia untuk terus memainkan peranannya dalam menyelesaikan masalah ini.