Wakil Tetap Tiongkok untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Zhang Xiangchen baru-baru ini mencela Uni Eropa (UE) yang terus menerapkan cara "negara pengganti" dalam perkara anti dumping terhadap Tiongkok, bahkan dengan cara yang salah itu mengadakan penyelidikan anti dumping yang baru terhadap produk ekspor Tiongkok.
Pada tanggal 6 Desember tahun ini, mekanisme penyelesaian perselisihan WTO mengadakan kesaksian pertama tim pakar mengenai celaan Tiongkok terhadap UE yang menggunakan cara "negara pengganti" anti dumping.
Zhang Xiangchen dalam kesaksian mengatakan, perkara tersebut merupakan perselisihan perdagangan antara Tiongkok dengan UE, berkaitan dengan prinsip pokok hukum internasional. Ketika bergabung dengan WTO, pihak Tiongkok telah menerima sebagian pasal yang berbeda dengan hak dan kewajiban negara anggota WTO lainnya, dalam protokol penggabungan Tiongkok dengan WTO, pasal ke-15 di antaranya menetapkan peraturan khusus tentang nilai normal yang ditetapkan oleh anggota negara WTO lainnya dalam mengadakan anti dumping terhadap produk Tiongkok, ini adalah pengorbanan Tiongkok untuk bergabung dengan WTO. Menurut komitmen segenap anggota ketika Tiongkok bergabung dengan WTO, 15 tahun kemudian setelah Tiongkok bergabung, para anggota WTO termasuk UE harus menghentikan cara perhitungan dumping terhadap produk ekspor Tiongkok dengan menggunakan apa yang disebut "negara pengganti", UE dan negara anggota lainnya juga harus membatalkan pasal diskriminasi dalam undang-undang anti dumping.
Zhang Xiangchen menunjukkan, yang menyesalkan ialah, UE tidak merevisi undang-undangnya sesuai dengan peraturan WTO, dan tetap menggunakan cara "negara pengganti" dalam perkara anti dumping terhadap Tiongkok, bahkan dengan cara yang salah itu mengadakan penyelidikan anti dumping yang baru terhadap produk ekspor Tiongkok. Pihak Tiongkok akan menerapkan prosedur penyelesaian perselisihan WTO, justru untuk memelihara keadilan peraturan multilateral.
Zhang Xiangchen juga mengkritik UE dan AS yang menyalahpahami peraturan WTO dengan definisinya terhadap ekonomi pasar, mencoba memanipulasi peraturan perdagangan internasional, sehingga negara anggota lainnya tunduk kepada peraturan yang disusun oleh mereka sendiri. Pihak Tiongkok menyatakan kekhawatiran mendalam terhadap dampak sistematis yang diakibatkan oleh sistem perdagangan multilateral yang berdasarkan peraturan mereka.