Tiongkok dan Myanmar Capai Hasil Dalam Ekspedisi Ilmiah Maritim
  2018-01-21 09:58:35  CRI

Menurut laporan kapal Tiongkok "Xiangyanghong 03" yang sedang mengadakan ekspedisi ilmiah di zone ekonomi khusus perairan Samudera Hindia bagian Myanmar kemarin (20/1), ekspedisi ilmiah maritim yang diadakan bersama oleh Tiongkok dan Myanmar yang dimulai pada Rabu lalu telah mencapai hasil yang memuaskan. Untuk pertama kali Tiongkok bekerja sama dengan Myanmar untuk mengadakan penyelidikan komprehensif atas lingkungan maritim di zone ekonomi khusus Myanmar.

Kapal Tiongkok "Xiangyanghong 03" bertolak dari Kota Xiamen, Provinsi Fujian Tiongkok dan berlabuh di Yangoon, Myanmar pada Rabu lalu setelah berlayar selama satu bulan lebih. Ilmuwan senior kapal "Xiangyanghong 03", Qiu Yun mengatakan, program tersebut bertujuan untuk mempelajari pengaruh proses laut Samudera Hindia terhadap angin musim India dan iklim Tiongkok. Perairan Myanmar juga merupakan zone kunci yang mempengaruhi perubahan iklim Tiongkok, sementara lingkungan di sekitar Myanmar juga merupakan titik penting dalam pembangunan Jalan Sutra Maritim.

Qiu Yun mengatakan, dalam beberapa hari yang lalu, para ahli dari Tiongkok dan Myanmar mencapai hasil yang memuaskan setelah berlayar di Teluk Bengal dan perairan Andaman selama 65 jam dan 680 mil laut

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040