Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang kemarin (8/2) menyatakan, pernyataan Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed tentang apa yang disebut Tiongkok ikut serta dalam "perampokan tahan" adalah omong kosong belaka.
Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed belakangan ini menyatakan, Presiden Abdulla Yameen menjual kedaulatan Maladewa dalam proses memperbesar kekayaan pribadi. Tiongkok dan kekuatan asing lainnya ikut serta dalam "perampokan tanah" Maladewa, termasuk infrastruktur kunci dan sarana publik yang penting.
Mengenai hal tersebut, Geng Shuang menyatakan, selama tahun-tahun terakhir ini, Tiongkok dan Maladewa bekerja sama untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan proyek kesejahteraan rakyat di atas dasar saling menghormati dan kesetaraan, memainkan peranan positif dalam transformasi ekonomi dan perbaikan kondisi kehidupan rakyat. Bantuan Tiongkok kepada Maladewa tidak disertai syarat politik apapun, sama sekai tidak merugikan kedaulatan dan kemerdekaan Maladewa, apalagi membahayakan keamanan di kawasan Samudera Hindia. Kerja sama yang bersahabat antara Tiongkok dan Maladewa berorientasi segenap rakyat Maladewa, sesuai dengan kepentingan bersama kedua negara dan rakyat.