Proyek Patungan PLTG Tiongkok-Myanmar Dirampungkan
  2018-03-19 11:06:11  CRI

Tahap pertama proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Thaketa yang merupakan proyek patungan Tiongkok-Myanmar diresmikan pada 17 Maret 2018, ini menandakan kerja sama Tiongkok dan Myanmar di bidang pembangkit listrik dan energy bersih telah mencapai kemajuan baru.

PLTG Thaketa dibangun bersama-sama oleh Union Resources & Engineering Co. Ltd Yunnan (UREC) dan Departemen Tenaga Listrik Myanmar, dengan target kapasitas pembangkit listrik mencapai 500 mega watt, termasuk proyek tahap pertama berkapasitas 106 mega watt. Proyek tahap pertama telah beroperasi secara resmi pada 28 Februari, dan setiap tahunnya diperkirakan akan menyuplai tenaga listrik sebesar 720 juta kilowatt jam kepada Perusahaan Listrik Nasional Myanmar, atau mencapai 10 persen dari jumlah total kebutuhan listrik di Yangon.

Dalam upacara peresmian yang berlangsung pada hari Sabtu lalu, Duta Besar Tiongkok untuk Myanmar Hong Liang menyatakan, pemerintah Tiongkok akan terus mendorong perusahaan Tiongkok meningkatkan investasi di bidang energi listrik di Myanmar dalam rangka membantu Myanmar secepat mungkin menyelesaikan masalah krisis listrik sehingga seluruh negeri tersambung listrik pada tahun 2030.

Menteri Perencanaan dan Keuangan Myanmar selaku Ketua Komisi Investasi Myanmar Kyaw Win mengatakan, kesuksesan proyek Thaketa adalah kemajuan penting yang dicapai kerja sama kedua negara di bidang tenaga listrik, ia berharap Myanmar dan Tiongkok bisa memperluas kerja sama di bidang tenaga listrik maupun bidang-bidang lainnya.

Stop Play
Terpopuler
• Xi Jinping Temui Pangeran Andrew Edward
• Xi Jinping Sebut Tiongkok Akan Berkembang dalam Lingkungan Keterbukaan
• Xi Jinping Memimpin Sidang Pertama Komisi Pekerjaan Urusan Luar Negeri Komite Sentral PKT
• Tiongkok Siap Berikan Pembalasan Terhadap Tarif Impor Baru AS
• Wang Yi Temui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho
• Xi Jinping Adakan Pembicaraan dengan Presiden Zimbabwe
Indeks>>
Komentar Pembaca
• Surat dari pendengar setia Bpk. Rudi Hartono
5 tahun sudah berlalu saya bersama rekan H Sunu Budihardjo mengunjungi Kota Beijing dimana telah terukir  kenangan terindah dalam kehidupan saya dalam memenangkan Hadiah Utama 60 tahun hubungan diplomatic Tiongkok – Indonesia dan 60 tahun berdirinya China Radio International. Saya bersama rekan H Sunu Budihardjo menuju Beijing pada 12 Juli 2010 disambut hangat oleh salah satu penyiar CRI, Nona Nina di Bandara International Beijing.  Kami pun menginap di salah satu hotel di Beijing untuk melakukan perjalanan wisata kota Beijing. Berikut tempat wisata yang kami kunjungi adalah :
• 0062813****0007
1. CRI (Bahasa Indonesia) disiarkan melalui Elshinta. Sekarang pindah gelombong berapa ? 2. Apa CRI (Bahasa Indonesia) tdk diadakan lagi di Indonesia ? Mohon balasan !
• 0062813****2398
halo,sy orang china yg belajar di indonesia, tadi sy mendengar acara LENTERA, judulnya Hunan. dalam perbincangan ini, mereka bilang di China ada 31 propinsi, informasi ini salah,sebenarnya di negara sy ada 34 propinsi.
• 0062852****5541
bpk maliki yangdhsebut roh papaptlimo pancer semua itu roh goep kalao orang yang ber agama itu beri nama para dewa itusemua menyatu dengan alam papat nomer satu aer yang disebut kakang kawa dua adik ariari tiga puser empat gete atau dara yang alam papat aer bumi angen api makanya kalau sembayang harus aranya kesitu itu yang benar roh empat itu yang menjaga manusia tiga alam semua meyakinni agama menyimpang dari itu sekarang alam suda rentan karena manusia suda menyimpang dari itu orang kalau jau dari itu tidak bisa masok suargo yangdi sebut suargo artinya sokmo masok didalam rogo manusia lagi bareng sama
Indeks>>
© China Radio International.CRI. All Rights Reserved.
16A Shijingshan Road, Beijing, China. 100040