Berkenaan dengan keputusan AS untuk mengambil langkah paksaan terhadap produk besi dan baja serta aluminium yang diimpor, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying kemarin (19/3) menegaskan kembali, pihak Tiongkok berharap menyelesaikan masalah terkait melalui konsultasi dan kontak serta dengan cara yang sesuai dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan peraturan ekonomi pasar.
Diberitakan, pada tahun 2011, sesuai dengan petunjuk Ketua Komisi Perdagangan Nasional Gedung Putih Peter Navarro, Perusahaan Besi dan Baja Nucor Amerika telah membayar US$ 1 juta kepada perusahaan pembuatan film milik Navarro melalui sebuah organisasi non pemerintah, untuk digunakan dalam pembuatan sebuah film dokumenter. Film tersebut menyalahkan Tiongkok sebagai penyebab kemerosotan industri besi dan baja Amerika. Setelah masuk ke pemerintahan Donald Trump, Navarro dengan kuat mendorong pemungutan tarif tinggi terhadap produk baja dan aluminium. Kini, Biro Investigasi Federal (FBI) sedang mengadakan penyelidikan terhadap operasi dana pembuatan film Navarro tersebut. Sementara itu, semakin banyak warga Amerika mulai mempertanyakan mosi pemungutan tarif tinggi terhadap produk baja dan aluminium.