XINHUA: Pidato yang disampaikan Presiden Tiongkok Xi Jinping di depan Sidang Pertama Kongres Rakyat Nasional (KRN) ke-13 pada Selasa kemarin (20/3) telah mengundang perhatian berbagai media utama dunia serta tanggapan ramai komunitas internasional.
Harian Washington Post di laman situsnya memberitakan bahwa Presiden Xi dalam pidatonya telah menjabarkan hasil-hasil historis yang dicapai Tiongkok di berbagai bidang. Pidato menekankan bahwa Tiongkok akan mengayunkan langkah ke masa depan yang lebih cerah melalui pengembangan sistem sosialis yang berkarakteristik Tiongkok.
Bloomberg News melaporkan, Presiden Xi dalam pidato berdurasi 40 menit itu telah berkali-kali menyebutkan pentingnya kedudukan rakyat, dan menunjukkan bahwa persatuan dan dukungan rakyat merupakan unsur vital yang membantu Tiongkok mencapai hasil-hasil yang mengagumkan.
Kantor Berita Reuters melaporkan, Xi Jinping dalam pidatonya menandaskan keinginan agar saudara-saudara setanah air Taiwan dapat menikmati peluang yang didatangkan dari perkembangan Daratan Tiongkok, meningkatkan kesejahteraan rakyat Taiwan dan mendorong proses penyatuan kembali tanah air secara damai. Pernyataan tersebut mendapat tepuk tangan gemuruh para wakil KRN.
Luu Bich Ho, mantan Rektor Balai Riset Strategi Pembangunan Departemen Investasi Berencana Vietnam mengatakan, pidato Presiden Xi telah menyampaikan informasi yang kuat, mencerminkan keberanian kepemimpinan baru Tiongkok untuk memimpin rakyat Tiongkok berjuang demi mewujudkan target kebangkitan mulia bangsa Tionghoa. Xi Jinping dalam pidatonya menyatakan bahwa Tiongkok selama-lamanya tidak mengusahakan hegemoni, tidak melakukan ekspansi, dan selalu menempuh jalan pembangunan secara damai. Ini adalah komitmen Tiongkok untuk mendorong perdamaian dan perkembangan dunia.
Cendekiawan Laos mengatakan, Xi Jinping dalam pidatonya berkali-kali menyebutkan rakyat, menandaskan bahwa rakyat adalah pencipta dan pahlawan sejati sejarah dan menyebut dirinya akan mengabdi kepada rakyat secara sepenuh hati. Perkataan tersebut sangat mengharukan. "Sebagai anggota Partai Revolusioner Rakyat Laos, saya akan terus menempatkan rakyat di posisi tertinggi di lubuk hati, menerima pengawasan rakyat dan mengabdi kepada rakyat secara sepenuh hati, selalu mengabdi kepada persahabatan rakyat Laos dan Tiongkok," demikian tutur cendekiawan dari Laos.