Baru-baru ini sebanyak 45 asosiasi perdagangan termasuk Kamar Dagang AS besama-sama mengajukan petisi kepada pemerintah AS agar tidak mengenakan bea cukai terhadap Tiongkok. Mereka memperingatkan bahwa pemaksaan bea cukai tinggi akan merugikan ekonomi domestik dan para konsumen, serta melemahkan daya saing AS. Diberitakan, Perwakilan Perdagangan AS sebelumnya menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan dibebaskan tarif terhadap produk baja besi dan aluminium kecuali bersama-sama AS mengambil langkah untuk menghadapi "dumping" baja dan besi yang dilakukan Tiongkok.
Menanggapi pertanyaan tentang pergesekan perdagangan AS dengan Tiongkok dan beberapa negara lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying dalam jumpa pers Rabu kemarin (21/3) menyatakan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS bersifat saling menguntungkan dan menang bersama. Tiongkok tidak sengaja mengupayakan surplus perdagangan.
Hua Chunying mengatakan: "Dalam 40 tahun terakhir, kerja sama Tiongkok dan AS di bidang ekonomi dan perdagangan telah menyediakan pasar yang luar biasa besarnya kepada kedua negara, menciptakan lapangan kerja bagi sekian banyak orang, bahkan secara signifikan mengurangi beban belanja rata-rata setiap keluarga AS. Ketidakseimbangan perdagangan antara Tiongkok dan AS saat ini disebabkan berbagai unsur. Pendekatan tepat untuk menyelesaikan masalah adalah memperluas keterbukaan pasar masing-masing dan memperdalam kerja sama, bukanlah melakukan perang perdagangan atau melakukan jual-beli secara paksa."
Hua Chunying sekali lagi menegaskan bahwa perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang. Tiongkok tidak ingin terlibat dalam perang dagang apa pun, namun apabila dipaksa, maka Tiongkok tidak akan gentar, dan tidak akan menghindar.
"Di dunia ini tidak ada siapapun yang bisa secara sembarangan melukai orang lain, sementara dirinya sendiri terbebas dari luka karena dilindungi zirah emas yang hanya muncul dalam mitos. Jika AS mengambil aksi yang merugikan kepentingan Tiongkok, maka Tiongkok pasti akan mengambil langkah-langkah balasan yang tegas dan setimpal demi melindungi kepentingan sah dirinya sendiri," demikian tutur Hua Chunying dalam jumpa pers kemarin.