Perang Dagang AS Akan Lenyapkan Lima Kepentingan Potensial

2018-07-09 09:33:59  

Sejak Maret lalu, bentrokan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok semakin memanas sehingga telah menghadapkan hubungan bilateral bahkan perekonomian dunia pada semakin banyak risiko. Perang dagang yang dicetuskan oleh AS akan melenyapkan kepentingan utama dan potensial di lima aspek.

Pertama, akibat perang dagang, AS dan Tiongkok akan kehilangan ruang kerja sama yang luas pada masa depan. Menurut hasil penelitian Balai Riset Peterson pada 2013, jika AS dan Tiongkok bekerja sama dan berusaha mendorong perdagangan bebas, maka upaya itu akan menciptakan volume perdagangan impor dan ekspor sebesar US$ 500 miliar serta 4,8 juta lapangan kerja.

Kedua, perang dagang akan menghapuskan kepentingan Tiongkok dan AS dari distribusi rantai industri global. Sanksi AS terhadap Tiongkok berdasarkan "Section 301" akan pertama-tama merusak rantai kredibilitas industri global, yang pada akhirnya akan memutuskan hubungan antara rantai industri, rantai pensuplaian dan rantai nilai.

Ketiga, perang dagang akan merugikan pemulihan ekonomi dunia. Menurut hasil penelitian sejumlah lembaga terkait, jika bentrokan perdagangan AS dengan Tiongkok gagal diselesaikan secara baik, maka pengaruhnya akan tersebar ke seluruh dunia, sehingga perdagangan dunia bahkan akan turun sebesar 40 persen.

Keempat, perang dagang AS akan merugikan ketertiban dan peraturan internasional yang berlaku di dunia dalam tahun-tahun terakhir ini, sehingga mengakibatkan kekacauan bagi perekonomian dunia. Kini WTO berada di periode paling sulit dalam sejarah. AS yang mengimplementasi unilateralisme untuk mengganti multilateralisme dan peraturan WTO kemungkinan akan menghadapkan Tiongkok dan AS, bahkan seluruh dunia pada tantangan berat.

Kelima, akibat perang dagang, AS akan kehilangan profit dari pasar Tiongkok. Menurut laju pertumbuhan Tiongkok sekarang, pasar Tiongkok akan bertumbuh dengan laju 13 persen per tahun, dan Tiongkok akan menjadi pasar terbesar di dunia pada masa depan yang tidak jauh. Sementara itu, dalam lima tahun mendatang, volume impor Tiongkok akan meningkat US$ 10 triliun.

Itulah lima aspek negatif dari perang dagang yang dicetuskan oleh Amerika Serikat. AS dianjurkan mengubah pemikirannya yang lama dalam penyelesaian bentrokan perdagangan dengan Tiongkok.

Pertama, melonggar pembatasan ekspor produk teknologi tinggi terhadap Tiongkok.

Kedua, bersama-sama mendorong ekonomi digital.

Ketiga, mengintensifkan perundingan BIT.

Keempat, meningkatkan kerja sama seputar inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.

Kelima, mendorong pelaksanaan FTA atau perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-AS.

辛睿