AS dan Jerman “Berantem” di KTT NATO

2018-07-12 15:38:06  cri

KTT NATO telah dibuka di Brussel kemarin (11/7). Sebelumnya Presiden AS Donal Trump telah menyatakan bahwa “harus hitung-hitung jelas, meskipun sama saudara”, dan menyebutkan bahwa “Eropa tidak boleh ambil untung dari AS lagi”. Maka opini memperkirakan bahwa KTT NATO kali ini barangkali terjebak dalam “berantem”.

Isu ini sepertinya tepat juga. Pada pembukaan KTT NATO kemarin, Trump menuding Jerman sebagai “tawanan Rusia”, sehingga menimbulkan “Perang Ludah” antara AS dan Jerman.

Dalam wawancara menjelang pembukaan KTT NATO, kepada media Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Jerman adalah satu negara bersatu, segala kebijakan dan politik Jerman  dilaksanakan secara independen dan mandiri.

Perkataan Merkel itu justru diluncurkan berkenaan dengan kritik Trump di mana Trump menuding Jerman banyak mengimpor gas alam dari Rusia, dalam santapan pagi dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Trump menyebutkan Jerman telah menjadi “tawanan” Rusia, yang juga dikontrol oleh Rusia.

Akan tetapi, dua jam kemudian, Trump dan Merkel sempat bertemu lagi dalam sela KTT NATO, dan Trump menyebut bahwa pertemuannya dengan Merkel adalah “luar biasa”, dan dia juga memiliki hubungan baik dengan Merkel. Namun Kanselir Jerman menyatakan, Jerman dan AS adalah sekutu, pertukaran dan komunikasi langsung antar pemimpin kedua negara adalah sangat penting.

Dibandingkan dengan Merkel, perkataan Menlu Jerman Heiko Maas relatif berterus terang. Dia mengatakan, Jerman bukan tawanan siapa pun, baik Rusia maupun AS.

Ahli Jerman menunjukkan bahwa Trump berpendapat egois. Karena tujuannya adalah menjual gas alam, gas serpih dan gas alam cairannya ke Jerman dan Eropa. Sedang di pasar gas alam internasional, Rusia adalah saingan besar bagi AS.

Rakyat Jerman berpendapat bahwa perkataan Trump dengar-dengar saja dan tidak usah terlalu serius.

Warga Jerman mengatakan, omongan Trump sudah terlalu banyak, apakah betul atau salah, nanti lihat saja. Barangkali besok dia berubah diri sendiri.

Padahal Merkel dan Trump pernah adu kekuatan pada G7.

Tahun-tahun terakhir ini, sering kali terjadi adu kekuatan antar Jerman dan AS di ajang politik internasional. Trump sering mengkritik Jerman ambil untung dari AS, termasuk di bidang penjualan otomotif Jerman ke AS dan kekurangan anggaran belanja militer Jerman.

陈曦