Selama beberapa tahun ini, Kamboja berupaya memperluas kerja sama dengan Tiongkok, aktif berpartisipasi dalam pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan, berupaya membentuk jaringan lalu lintas tiga dimensi di bidang-bidang jaringan jalan darat, pelabuhan dan penerbangan dalam rangka mendorong perkembangan ekonomi dan sosial Kamboja.
Pada bulan Mei lalu dicanangkan secara resmi proyek renovasi jalan raya nomor 3 Kamboja dengan kredit preferensial Tiongkok. Dari awal tahun ini hingga sekarang, proyek bantuan Tiongkok antara lain proyek renovasi jalan raya nomor 1577 dan nomor 6 susul-menyusul dirampungkan dan diresmikan, sementara banyak proyek baru juga telah dimulai susul menyusul.
Duta Besar Tiongkok untuk Kamboja Xiong Bo mengatakan, tahun ini genap 40 tahun reformasi dan keterbukaan Tiongkok dan genap 60 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Kamboja. Perkembangan level tinggi hubungan Tiogkok-Kamboja telah menciptakan syarat kondusif kepada investasi dan kerja sama ekonomi dan dagang Tiongkok-Kamboja dan Kamboja kini merupakan destinasi investasi titik panas bagi perusahaan Tiongkok yang melancarkan kerja sama Satu Sabuk Satu Jalan. Proyek-proyek pembangunan di Kamboja dengan bantuan Tiongkok memanifestasikan sepenuhnya momentum kuat dan hasil bernas persabahatan Tiongkok-Kamboja. Eskalasi dan renovasi jalur induk jaringan jalan raya nasional Kamboja telah memainkan peranan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi provinsi-provinsi sepanjangnya.
Perdana Menteri Hun Sen menyatakan, Tiongkok mengemukakan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan bertujuan mendorong kemenangan bersama dan pembangunan bersama negara-negara sepanjangnya melalui komunikasi kebijakan, konektivitas sarana, kelancaran perdagangan, pendanaan dan persahabatan rakyat.Kamboja dengan sekuat tenaga mendukung dan aktif berpartisipasi dalam pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan.
