Rahasianya Perusahaan AS di Tiongkok Yang Memperoleh Laba Tinggi

2018-07-20 12:39:01  cri

Komisi Pasal 301 AS akan mengadakan dengar pendapat mulai hari ini sampai 23 bulan ini mengenai daftar yang menambah bea cukai 10% terhadap komoditas Tiongkok ke AS senilai US $ 200 miliar yang diajukan pemerintah AS pada tanggal 10 Juli lalu. Pemerntahan Trump mengatakan, demikian dilakukan AS karena aksi yang tidak tepat dan perbuatan perdagangan yang tidak adil oleh Tiongkok, tunjangan pemerintah dan kebijakan lainnya memberi kerugian besar kepada AS.

Kalau dengar gugatan AS ini saja, mungkin mudah memberi kesimpulan bahwa AS dirugikan dalam perdagangan dengan Tiongkok, tapi kenyataannya memang begitu?

Petama, bermanfaat dari ekonomi dengan pertumbuhan cepat dan pasar konsumsi yang luas, banyak perusahaan AS di Tiongkok cukup sukses. Misalnya Amphenol Corporation menduduki porsi pasar 80% dalam pasar peralatan telekomunikasi dan Connector cepat tinggi di Tiongkok. Dan perusahaan ini bukanlah perusahaan AS yang satu-satunya mencapai kesuksesan di pasar Tiongkok.

Kedua, untuk mendorong agar perusahaan asing menanam modal ke bagian tengah dan barat Tiongkok, pemerintah daerah Tiongkok selalu memberi kebijakan preferensial di bidang perpajakan, pendanan, tanah kepada perusahaan patungan. Bagi perusahaan AS yang menanam modal di Tiongkok, dukungan ini tidak saja memberi penggerak penting demi kesuksesan mereka, juga merupakan sumber laba tinggi.

Setelah Tiongkok bergabung dalam WTO, sejumlah besar perusahaan AS masuk ke pasar Tiongkok, mereka memperoleh laba tinggi dengan kebijakan preferensial yang diberikan oleh pemerintah daerah Tiongkok. Misalnya General Motors, laba pada tahun 2017 di Tiongkok mencapai 27,99 miliar Yuan, sedangkan di seluruh dunia mengalami kerugian 10,98 Yuan.

Menurut prediksi, Tiongkok akan menjadi pasar konsumsi terbesar di dunia pada tahun 2018 dengan mengalahkan AS. Hal ini berarti Tiongkok adalah pasar yang direbut perusahaan lintas wilayah. AS menjalankan perang dagang terhadap Tiongkok dengan alasan melindungi kepentingan AS, sangat sulit dipahami, tindakan sepihak ini akan bermanfaat bagi perusahaan AS di Tiongkok yang memperoleh laba tinggi? Komunitas Internasional berpendapat umum bahwa perang dagang tiada pemenang.

 

陈曦