XINHUA: Dialog Pemimpin “BRICS+” digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada hari Jumat kemarin (27/7). Para pemimpin negara BRICS membahas bersama rencana pembangunan dan kerja sama internasional serta kerja sama Selatan-Selatan, dan berhasil mencapai kesepahaman yang luas. Presiden Tiongkok, Xi Jinping menghadiri dialog itu dan menyampaikan pidato.
Xi Jinping menunjukkan, dunia ini sedang berada pada periode pembangunan, reformasi dan penyesuaian penting, negara emerging market dan negara berkembang sedang menghadapi tantangan dan peluang yang sama. Itu menjadi semakin penting bagi negara emerging market dan negara berkembang untuk meningkatkan persatuan dan kerja sama.
Pertama, memperluas kerja sama BRICS+ dan bersama-sama memperdalam kemitraan yang saling menguntungkan.
Kedua, memperluas kerja sama BRICS+ dan bersama-sama mengembangkan dinamika baru.
Ketiga, memperluas kerja sama BRICS+ dan bersama-sama menciptakan lingkungan ekstern yang kondusif.
Keempat, memperluas kerja sama BRICS+ dan bersama-sama membentuk hubungan internasional tipe baru.
Xi Jinping menekankan, pertemuan puncak BRICS sekali lagi memasuki Afrika, itu memiliki makna penting. Negara-negara BRICS hendaknya memanfaatkan kesempatan kal ini untuk memperdalam kemitraan antara negara-negara BRICS dengan negara-negara Afrika secara komprehensif.
Xi Jinping menekankan pula, sosialisme yang berkarakteristik Tiongkok telah memasuki era baru, sementara itu, status Tiongkok sebagai negara berkembang terbesar di dunia ini tak berubah. Bagaimanapun Tiongkok berkembang, Tiongkok akan tetap tergolong negara berkembang selama-lamanya, akan mendukung tegas pembangunan negara-negara berkembang yang luas, akan terus mengupayakan pengembangan kemitraan erat dengan negara-negara berkembang.
