Hubungan Tiongkok-ASEAN Masuki Tahap Perkembangan Menyeluruh

2018-08-07 11:53:38  

Rangkaian pertemuan tingkat menteri luar negeri kerja sama kawasan Asia Timur telah ditutup di Singapura belum lama berselang. Para analis berpendapat, bahwa dilihat dari hasil-hasil yang tercapai dalam rangkaian pertemuan kali ini, hubungan Tiongkok-ASEAN telah memasuki tahap perkembangan matang dari tahap pertumbuhan pesat semula, berarti hubungan Tiongkok-ASEAN telah memasuki tahap perkembangan yang baru.

Tiongkok selalu menjalankan diplomasi yang memprioritaskan ASEAN, berpegang teguh pada prinsip bertetangga rukun dan bersahabat, saling menguntungkan dan menang bersama. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pidatonya di sela-sela pertemuan di Singapura menyatakan, Tiongkok dan ASEAN akan bersama-sama menikmati peluang, menghadapi tantangan dan membangun komunitas senasib sepenanggungan yang lebih akrab.

Tahun ini bertepatan peringatan 15 tahun penggalangan hubungan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN, Huang Xilian dalam wawancaranya dengan wartawan menyatakan, selama 15 tahun ini, hubungan Tiongkok-ASEAN telah mencapai perkembangan signifikan, di mana volume perdagangan kedua pihak meningkat hampir 10 kali lipat dan kunjungan personel meningkat hampir 13 kali lipat. Tiongkok sudah secara berturut-turut 9 tahun menjadi mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN, sementara itu, ASEAN merupakan mitra perdagangan terbesar nomor 3 bagi Tiongkok selama 7 tahun berturut-turut.

Sekjen ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi mengatakan, ASEAN mengusahakan kerja sama yang erat dengan Tiongkok. ASEAN menyatakan sambutan kepada Tiongkok yang terus mendukung pembentukan Masyarakat ASEAN serta mendukung ASEAN memainkan peranan dominan dalam kerja sama kawasan ini.

Singapura yang merupakan ketua bergilir ASEAN tahun ini adalah sumber investasi terbesar bagi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pertemuannya dengan Wang Yi mengatakan, Singapura menjunjung multilateralisme, mendukung Tiongkok terus melaksanakan reformasi dan keterbukaan, mendukung inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan, berharap meningkatkan lebih lanjut hubungan kedua negara, serta berupaya bersama dengan Tiongkok untuk melaksanakan "Chongqing-Guangxi-Singapore south channel" serta mega proyek lainnya yang melibatkan pihak ketiga.

Dalam rangkaian pertemuan Menlu di Singapura, Filipina resmi menggantikan Singapura sebagai negara koordinator hubungan Tiongkok-ASEAN. Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano menyatakan, Filipina menghargai dan berterima kasih atas peranan penting yang dimainkan Tiongkok dalam memelihara perdamaian dan kestabilan kawasan. Sebagai koordinator hubungan ASEAN-Tiongkok, Filipina akan berupaya untuk  meningkatkan kerja sama ASEAN-Tiongkok.

Dalam rangkaian pertemuan di Singapura kali ini, Tiongkok dan negara-negara ASEAN telah mencapai kesepahaman tentang Visi Tahun 2030 Hubungan Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN. Kedua pihak akan membentuk kerangka kerja sama baru yang berlandaskan pada tiga aspek penting yakni keamanan politik, ekonomi dan perdagangan serta hubungan antar masyarakat. Dokumen tersebut akan dipublikasikan dalam pertemuan puncak para pemimpin ASEAN pada November mendatang.

Masalah Laut Tiongkok Selatan adalah salah satu keprihatinan bagi Tiongkok dan semua negara ASEAN. Dalam beberapa waktu yang lalu, situasi di kawasan Laut Tiongkok Selatan cenderung stabil, di mana Tiongkok dan negara-negara ASEAN secara efektif melaksanakan berbagai peraturan yang tercantum dalam DoC Laut Tiongkok Selatan, melakukan kerja sama pragmatis di laut dan telah memberlakukan hotline pejabat tingkat tinggi, bahkan kedua pihak telah mulai melaksanakan Kode untuk Perjumpaan Tak Direncanakan di Laut (CUES).

Dalam pertemuan di Singapura kali ini, Tiongkok dan negara-negara ASEAN mencapai kesepakatan tentang naskah tunggal untuk menegosiasikan CoC Laut Tiongkok Selatan, yang merupakan salah satu kemajuan terpenting yang dicapai dalam pembahasan CoC Laut Tiongkok Selatan. Justru seperti apa yang dikatakan Menlu Tiongkok Wang Yi, bahwa kesepakatan itu ibarat Tiongkok dan negara-negara ASEAN bersama-sama membangun sebuah gedung, dulu 11 negara masing-masing mempunyai desainnya sendiri, tapi sekarang kita telah mempunyai rancangan yang tunggal, bahkan telah meletakkan dasar untuk bangunan itu. Tiongkok berpendapat bahwa konsultasi tentang CoC Laut Tiongkok Selatan akan memasuki “jalur cepat” jika tidak terjadi gangguan dari luar. 

赵颖