Tiongkok Berkeyakinan Jadikan Krisis Sebagai Peluang Dalam Perang Dagang

2018-08-10 14:20:28  

Persengketaan perdagangan antara Tiongkok dan AS belakangan ini meningkat lebih lanjut, AS mengangkat “pentung” bea masuk terhadap produk Tiongkok yang diekspor ke AS, sasarannya termasuk industri semikonduktor. Mengenai hal tersebut, penanggung jawab perusahaan pembuatan komponen semikonduktor yang terletak di sepanjang jalur ekonomi Sungai Yangzi menyatakan, pihaknya sudah terasa desakan untuk mengembangkan teknologi inti, namun mereka berkemampuan dan berkeyakinan untuk menjadikan krisis sebagai peluang.

Belakangan ini, pihak AS menaikkan bea masuk terhadap komoditas Tiongkok yang diekspor ke AS senilai US$ 50 miliar, sementara mengalami balasan kuat dari pihak Tiongkok. Kemudian, pihak AS sekali lagi mengancam akan menaikkan bea masuk terhadap komoditas Tiongkok senilai US$ 200 miliar. Dalam daftar komoditas Tiongkok senilai US$ 250 miliar itu termasuk produk komponen lampu LED.

Kompleks teknologi tinggi baru Nanchang, Provinsi Jiangxi adalah salah satu basis industrialisasi penerangan semikonduktor gelombang pertama negara, Perusahaan Lampu LED di dalam kompleks tersebut adalah provider chip LED berdaya tinggi yang paling besar di Tiongkok, dengan memilik teknik sumber cahaya LED yang dikembangkan mandiri, penjualan produk-produk LED di dalam negeri menempati urutan pertama. Pejabat eksekutif senior perusahaan tersebut, Dr. Wang Min berpendapat, menurut perhitungan tahap awal, kenaikan bea masuk AS tak akan membawa kerugian besar dalam penjualannya, lebih rendah dari pada 5%.

“Memang ada dampaknya, tapi kami punya HaKI sendiri, maka dampaknya relatif kecil. Yang satu lagi, ekspor kami ditujukan terhadap seluruh dunia, yang diekspor ke AS hanya sedikit saja, maka dampaknya tidak besar bagi kami. Ditinjau dari tanggapannya, kami perlu memperluas ekspor ke negara-negara lainnya, sementara memperluas permintaan domestik, agar pasar teknologi tinggi di dalam negeri menjadi lebih luas”.

Walau dampaknya tidak besar akibat perang dagang dengan AS, namun berbagai perusahaan Tiongkok terkait sedang aktif mengusahakan tanggapan atas perkembangan lebih lanjut. Wakil Direktur Pusat Penelitian Teknologi LED di Nanchang, Provinsi Jiangxi, Liu Jun menyatakan keperluan untuk memiliki teknologi inti.

“Kini, kelemahan kami terletak pada bidang perlengkapan dasar, sementara itu bahan mentah juga tergantung pada pihak lainnya, misalnya iris silikon, untuk membuat sirkuit terpadu diperlukan iris silikon ukuran besar, kini Tiongkok punya iris silikon dengan diameter yang cukup besar, maka diperlukan impor. Pada pokoknya, yang penting adalah perlengkapan inti dan bahan mentah inti.  ”

刘立