Forum Kerja Sama Kapasitas Produksi dan Investasi Negara-Negara Sungai Lancang-Mekong Digelar

2018-09-14 12:15:17  

Forum Kerja Sama Kapasitas Produksi dan Investasi Negara-Negara Sungai Lancang-Mekong hari Kamis kemarin (13/9) digelar di Nanning, Guangxi, Tiongkok. forum kali ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan kerja sama kapasitas produksi dan manufaktur perlengkapan internasional Ekspo Tiongkok-ASEAN, dengan bertema “memperdalam kerja sama kapasitas produksi, mengupayakan perkembangan bersama”.

Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok Ning Jizhe, Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi Laos Khamchan Vongseneboun, Wakil Sekretaris Negara Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Kamboja Sok Soken, Wakil Menteri Luar Negeri Thailand Virasakdi Futrakul, Direktur Pengawasan dan Pemeriksaan Industri Kementerian Perindustrian Myanmar Daw Aye Aye Win, dan Wakil Direktur Pasar Asia-Afrika Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Phuc Nam menghadiri forum tersebut dan memberikan sambutan.

Ning Jizhe menunjukkan, sejak dikeluarkannya Pernyataan Sanya pada KTT pertama Kerja Sama Lancang-Mekong tahun 2016, enam negara daerah Lancang-Mekong telah bersama-sama mengeluarkan Pernyataan Bersama Kerja Sama Kapasitas Produksi Lancang-Mekong, membentuk mekanisme tim kerja bersama tentang kerja sama kapasitas produksi negara-negara Lancang-Mekong, kini sedang mendorong penyusunan rencana aksi tiga tahun kerja sama kapasitas produksi negara-negara Lancang-Mekong, membantuk koalisi kerja sama kapasitas produksi dan investasi negara-negara Lancang-Mekong, mengembangkan kerja sama “multi negara multi taman”, mendirikan yayasan kerja sama kapasitas produksi Lancang-Mekong, dengan demikian kerja sama kapasitas produksi multilateral negara-negara Lancang-Mekong berangsur-angsur berubah dari keinginan bersama menjadi aksi konkret dan hasil nyata.

Ning Jizhe mengatakan, “Dalam kerja samanya, Tiongkok dan negara-negara Lancang-Mekong saling menghormati, membahas secara adil, tidak memaksa pihak lain menerima syarat kerja sama yang tidak sesuai dengan keinginan sendiri serta kebijakan dan hukumnya, tidak mengupayakan hutang terlampaui kemampuan negara-negara masing-masing, tidak mengembangkan kapasitas produksi yang terbelakang dan tidak sesuai dengan standar pelestarian lingkungan dan konsumsi energi negara-negara masing-masing. Ia membagikan 4 butir pendapat megnenai pemajuan pragmatis kerja sama kapasitas produksi Lancang-Mekong di bawah kerangka pembangunan bersama Satu Sabuk Satu Jalan. Pertama, selalu berpegang pada semangat Jalur Sutra yang “damai, bekerja sama, terbuka, inklusif, saling belajar dan saling menguntungkan”; kedua, selalu mempertahankan prinsip kerja sama yang “membahas bersama, membangun bersama, bermanfaat bersama”; ketiga, selalu menonjolkan keistimewaah pragmatis kerja sama Lancang-Mekong; keempat, selalu mempertahankan kebijakan untuk memperbaiki lingkungan investasi dan bisnis serta meningkatkan kualitas kerja sama.

陈曦