Menurut data terbaru yang diumumkan Bank Rakyat Tiongkok sebagai bank sentral Tiongkok hari Rabu kemarin (7/11), cadangan devisa Tiongkok menurun dalam skala kecil. Para pakar menyatakan, penurunan cadangan devisa Tiongkok diakibatkan berbagai faktor. Dengan meneropong masa depan, skala cadangan devisa Tiongkok akan memelihara kestabilan dalam pergolakan.
Data yang diumumkan pihak resmi menunjukkan, sampai akhir bulan Oktober tahun ini, skala cadangan devisa Tiongkok menurun 33,9 miliar dolar Amerika dibandingkan akhir bulan September lalu, dengan skala penurunan 1,1 persen. Jurubicara Jawatan Valuta Asing Negara Tiongkok Wang Chunying menyatakan, pada bulan Oktober, peredaran modal transnasional Tiongkok stabil pada pokoknya, dan pendapatan dan pengeluaran internasional seimbang pada pokoknya. Terpengaruh berbagai faktor antara lain kebijakan moneter negara-negara utaa, situasi perdagangan global dan situasi geopolitik, fluktuasi pasar moenter internasional dipergawat, indeks dolar Amerika naik lebih dari 2 persen dan harga aset negara-negara utama disesuaikan kembali. Sebagai akibat terpadu faktor-faktor antara lain penghitungan kurs dan perubahan harga aset, cadangan devisa Tiongkok mengalami penurunan dalam skala kecil.
Sejak awal tahun ini, situasi internasional menjadi rumit, dan ketidak-pastian ekonomi global dan pasar moneter meningkat dengan nyata. Ekonomi Tiongkok beroperasi dengan stabil pada pokoknya dan terus berada dalam lingkup rasional dan pasar valuta asing juga stabil.
