Apakah Dunia Digital Yang Kita Butuhkan?

2018-11-09 11:59:46  

 

Konferensi Internet Dunia ke-5 digelar di Kota Wuzhen menurut jadwal. Kota Wuzhen yang dijuluki sebagai Kota Sungai Vennis Tiongkok” serentak berhubungan erat dengan seluruh dunia dan kita semua orang. Dalam konferensi selama tiga hari akan diadakan seminar, pertukaran, dialog dan presentasi mengenai bagaimana menerangkan tema konferensi yaitu “Ciptakan dunia digital yang saling percaya dan mengupayakan pengelolaan bersama, bergandengan tangan membentuk komunitas senasib ruang internet.

Sampai akhir bulan Juni lalu, tingkat popularitas internet seluruh dunia melampaui 55 persen, dan sekitar 4,2 miliar orang memperoleh informasi melalui internet sehingga telah mengubah cara belajar, gaya hidup, cara pemikiran dan pandangan nilainya.

Oleh karena itu, isi yang disebarkan dalam internet adalah sangat penting. Itu bukan penyebaran malapetaka, kecelakaan dan skandal, juga bukan pelarangan pengungkapan rahasia, asalkan isinya benar dan sah sumbernya, tidak terdapat yang disengajakan. Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi manusia sekarang ialah, yang paling cepat disebarkan dalam internet selalu berita palsu yang mengecawakan dan mengejutkan orang.

Ilmuwan computer Inggeris, penemu World Wide Web Tim Berners-Lee juga memiliki pendapat yang sama. Ia pada tahun 1989 menemukan Mesh yang kemudian diubah namanya dengan World Wide Web pada tahun 1990. Warga Inggeris itu menyatakan rasa kecewa terhadap keadaan sekarang internet. Sejumlah kecil perusahaan internet yang besar mengupayakan sentralisasi dan sering menyalah-gunakan data perorangan, dan rasa dengki di internet menjalar, dan ini terpaut jauh dengan harapannya semula ketika menemukan Mesh.

Sebuah hasil penelitian Massachusetts Institute of Technology MIT menunjukkan, perasaan Berners Lee itu cukup beralasan. Penelitian menunjukkan, pemberitaan terus sebuah berita palsu di Twitter 75 persen lebih besar kemungkinannya daripada sebuah berita yang benar. Kecepatan penyebaran sebuah berita palsu lebih cepat 10 hingga 20 kali lipat daripada sebuah berita yang benar. Kalau ingin mendapat sekitar 1.500 penerima, pemberitaan berdasarkan kenyataan selalu membutuhkan waktu enam kali lipat daripada berita yang palsu.

Manusia kini hidup dalam ruang internet yang paling dinamis dan juga variable. Baik pembenahan isi penyebaran maupun pengawasan platformnya tak terlepas dari partisipasi berbagai pihak masyarakat internasional. Justru seperti apa yang dikatakan Presiden Tiongkok Xi Jinping, meski Internet adalah tak berwujud, pengguna internet berwujud, dan berbagai negara hendaknya membentuk bersama komunitas senasib ruang internet.

Singkat kata, dalam dunia yang memengaruhi pengertian dan kehidupan umum, kota perlu saling percaya dan mengurangi kesangsian. Berbagai negara hendaknya menyusun peraturan yang setimpal dalam dunia digital yang tak berwujud di atas dasar saling menghormati, sama derajat dan inklusif.

马宁宁