XINHUA: Setelah mengalami penurunan selama beberapa bulan, mata uang Rupiah Indonesia sebagai ekonomi terbesar Asia Tenggara baru-baru terus menguat. Analisa berpendapat, penaikan kurs Rupiah baru-baru ini merupakan pembetulan anjloknya sebelumnya, dan juga hasil peranan bersama faktor domestik dan internasional.
Kurs Rupiah terhadap dolar Amerika pada bulan Oktober lalu pernah menerobos batas 15.000:1, yang merupakan level terendah sejak krisis moneter Asia tahun 1998. Tapi, sejak bulan November, penampilan Rupiah dalam mata uang utama Asia sangat menonjol. Menurut data yang diumumkan Bank Sentral Indonesia hari Kamis, kurs Rupiah naik sampai 1 dolar tukar 14,651 Rupiah.
Analisa berpendapat, rebound mata uang Rupiah berhubungan dengan situasi ekonomi Indonesia yang baik pada pokoknya. Pejabat lembaga ekonomi Indonesia berpendapat sebelumnya, anjloknya mata uang Rupiah belum dapat dengan benar memanifestasikan keadaan sekarang ekonomi Indonesia. Ekonomi Indonesia masih kuat dan devaluasi mata uang Rupiah tidak akan mendapak ekonomi negaranya.
