Konsep Tiongkok Tunjukkan Arah Perkembangan Asia Pasifik

2018-11-17 20:28:11  

 

“Kita Berada di Satu Kapal”. Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan Pertemuan Puncak Pemimpin Industri dan Komersial Papua Nugini dengan perkataan ini mengumpamakan ide komunitas senasib. Dalam pidatonya selama sekitar 40 menit itu, Xi Jinping mengemukakan usul lima butir yaitu keterbukaan, pembangunan, keinklusifan, inovasi dan peraturan dengan berkisar pada tema “senasib sepenanggungan, ciptakan masa depan indah”, dan telah menyediakan konsep Tiongkok mengenai berbagai ekonomi Asia Pasifik menguasai arah perkembangan ekonomi dunia dan menemukan jalan pemikiran pembenahan global yang efektif.

Dalam peta ekonomi dunia, Asia Pasifik merupakan bagian yang paling dinamis pertumbuhannya dan paling potensial pembangunannya. PDB 21 anggota APEC merupakan 60 persen PDB seluruh dunia dan volume perdagangan merupakan 47 persen volume total dunia.

Kini semakin mendekat target Bogor tahun 2020, dan kerja sama berbagai ekonomi berada di perempatan jalan: tidak saja menyongsong peluang revolusi iptek baru dan transformasi industri, juga menghadapi berbagai tantangan antara lain globalisasi dan proteksionisme yang menjadi-jadi dan ketinggalan pembenahan ekonomi. Berkenaan itu, Presiden Xi dalam pidatonya menunjukkan, kerja sama atau konfrontasi, keterbukaan atau ketertutupan, kemenangan bersama atau pertarungan zero-sum? Ini berhubungan dengan kepentingan berbagai negara serta masa depan dan nasib manusia.

Peta jalan pembentukan “komunitas senasib Asia Pasifik” yang dikemukakan dalam Pertemuan APEC Pulau Bali tahun 2013, “impian Asia Pasifik” yang diprakarsai dalam Pertemuan APEC Beijing tahun 2014, sampai “keterbukaan , pembangunan, keinklusifan, inovasi dan peraturan” yang dikemukakan dalam pidato Presiden Xi kali ini , semua kata-kata penting ini telah menunjuk arah perkembangan Asia Pasifik。 Presiden Xi selalu mempunyai kesadaran terhadp masa depan kerja sama Asia Pasifik.

Presiden Xi dalam pidatonya menekankan, Satu Sabuk Satu Jalan merupakan platform kerja sama yang terbuka, Tiongkok juga akan terus memperlonggar akses pasar, meningkatkan perlindungan HaKI, dan aktif memperbesar impor. Ia juga menyambut kalangan industri dan perdagangan Asia Pasifik berpartisipasi dalam Forum Puncak Kerja Sama Internasional Sabuk dan Jalan ke-2 dan Ekspo Impir Internasional Tiongkok CIIE ke-2 tahun depan. Semua ini tak pelak akan memicu pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik, maka mempunyai arti realistis yang penting.

Kini, meski proteksionisme dan unilateralisme mendatangkan bayangan gelap kepada ekonomi global dan menambah ketidak-pastian, arus globalisasi ekonomi tetap berkembang maju. Di perempatan jalan perkembangan Asia Pasifik, angin hangat dari tepi Pasifik Selatan pasti dapat menangkal arus dingin “proteksionisme dan unilateralisme”, sementara mencerahkan masa depan keterbukaan dan kerja sama Asia Pasifik. 

马宁宁