Menlu Tiongkok Paparkan Kunjungan Xi Jinping ke Luar Negeri dan Kehadirannya di Pertemuan APEC ke-26

2018-11-21 16:56:37  

Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri pertemuan informasi APEC ke-26 dan melakukan kunjungan kenegaraan di Papua Nugini, Brunei Darussalam dan Filipina pada 15 hingga 21 November 2018. Seusai kunjungan tersebut, Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memberikan keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai dalam kunjungan tersebut kepada wartawan.

Wang Yi mengatakan, selama kunjungan Presiden Xi Jinping dan negara-negara anggota APEC membahas integrasi ekonomi regional, menjajaki kerja sama strategis dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Dalam perlawatan kali ini, pemimpin Tiongkok menganjurkan peningkatan kesadaran komunitas senasib sepenanggungan, mengedepankan kerja sama antara satu sama lain, mempromosi pelaksanaan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan, memperkokoh keyakinan multilateralisme dalam rangka mewujudkan pembangunan bersama. Opini umum dalam dan luar negeri berpendapat, di tengah meningkatnya proteksionisme, unilateralisme serta politik kekuatan, Tiongkok selalu berpegang teguh pada prinsip menang bersama dan pembangunan inklusif sehingga telah memperkokoh citra Tiongkok sebagai negara besar yang bertanggung jawab.

Pertama, mempertahankan keterbukaan dan pembangunan inklusif, memimpin dunia bekerja sama dengan kawasan Asia Pasifik.

Wang Yi mengatakan, kawasan Asia Pasifik sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi dunia telah menarik sorotan seluruh dunia. Di pertemuan APEC, Xi Jinping secara mendalam menguraikan tantangan yang dihadapi masyarakat internasional, mengajukan solusi Tiongkok bagi perkembangan dan kerja sama ekonomi dunia sehingga telah mendapat tanggapan ramai dan positif yang luas. Dalam pidatonya Presiden Xi telah mengajukan arah keterbukaan dan kerja sama, dan menyampaikan sinyal positif.

Wang Yi mengatakan, para pemimpin peserta pertemuan APEC memberikan tanggapan positif terhadap usul Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan APEC kali ini, ada negara tertentu yang secara nekat mencoba memaksakan pendirian sepihak yang merugikan nilai inti sari dan prinsip pokok WTO kepada berbagai pihak peserta pertemuan. Tiongkok yang berpegang teguh pada prinsipnya telah melakukan komunikasi dan kontak luas dengan para anggota untuk membela sistem perdagangan multilateral yang berlandaskan pada peraturan, sehingga telah menjaga tradisi APEC yang mengedepankan konsultasi dan kesepakatan tunggal, juga telah melindungi kepentingan bersama semua negara anggota APEC.

Di sela-sela pertemuan APEC ke-26, Presiden Xi mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Kepala kedua negara menilai positif penandatanganan MoU tentang peningkatan kerja sama terkait inisiatif Belt and Road dan strategi poros maritim serta perpanjangan perjanjian swap mata uang kedua negara. Kedua pihak setuju mengembangkan hubungan bilateral dari sudut strategis dalam jangka panjang, meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam kerangka multilateral.

Kedua, mengembangkan tradisi persahabatan dan meningkatkan hubungan Tiongkok-Brunei Darussalam serta hubungan Tiongkok-Filipina.

Wang Yi mengatakan, Burnei Darussalem dan Filipina adalah dua negara tetangga Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, dengan dipimpin kepala negara masing-masing, hubungan Tiongkok-Brunei terus mengalami perkembangan sehat dan stabil, dan telah menyongsong periode terbaik dalam sejarah. Hubungan Tiongkok-Filipina telah mengalami perkembangan bersifat lompatan setelah mengalami jalan berliku-liku.

Presiden Xi dalam pertemuannya dengan Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengadakan pembahasan tentang pengembangan hubungan bilateral pada era baru. Hubungan Tiongkok dan Brunei Darussalam ditingkatkan sebagai kemitraan kerja sama strategis, dan hubungan Tiongkok-Filipina sebagai kemitraan kerja sama strategis dan komprehensif.

Kerja sama pragmatis telah diperluas. Brunei Darussalam dan Filipina adalah hub penting di Jalan Sutra Maritim zaman kuno, mereka adalah mitra kerja sama yang wajar dalam pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan. Xi Jinping menekankan bahwa Tiongkok akan meningkatkan kerja sama dengan Wilayah Pertumbuhan ASEAN Timur, ini akan memperluas ruang kerja sama antara Tiongkok-Brunei serta Tiongkok-Filipina, bahkan akan membangun platform baru bagi kerja sama Tiongkok dan ASEAN.

Melalui kunjungan kali ini, persahabatan tradisional antara Tiongkok dan Brunei serta Tiongkok dan Filipina diperkokoh. Wang Yi mengatakan, kunjungan Xi Jinping ke Brunei Darussalam dan Filipina membuktikan bahwa persahabatan dan kerja sama adalah arus utama hubungan Tiongkok dengan negara-negara di sekitarnya, sekaligus pilihan tepat yang sesuai dengan negara dan rakyat di kawasan ini. Asal berbagai negara di kawasan ini menjadikan persahabatan sebagai arah umumnya, menegakkan target pembangunan bersama, maka kawasan Laut Tiongkok Selatan pasti akan terbangun menjadi kawasan yang damai, bersahabat dan kooperatif, dan pasti akan dapat membuka situasi baru yang stabil, berkembang dan makmur demi menyejahterakan rakyat mancanegara.

Ketiga, mempererat hubungan Tiongkok dengan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan.

Negara-negara kepulauan Pasifik Selatan terletak di Jalan Sutra Maritim abad ke-21, merupakan anggota penting keluarga besar Asia Pasifik. Xi Jinping melakukan kunjungan perdana ke Papua Nugini dan mengadakan pertemuan kedua kali dengan para pemimpin negara-negara kepulauan setelah pertemuan pertama pada 4 tahun lalu. Kesemua itu memiliki arti monumental bagi hubungan Tiongkok dan negara-negara kepulauan Pasifik Selatan.

Wang Yi mengatakan, melalui kunjungan Xi Jinping ke Pasifik Selatan kali ini, Tiongkok telah mengeluarkan sinyal positif alias Tiongkok akan terus meningkatkan kerja sama dan persatuan dengan negara-negara berkembang termasuk negara-negara kepulauan Pasifik Selatan sebagai pilihan strategisnya yang konsisten. Tiongkok mengusahakan kerja sama transparan dengan negara-negara kepulauan, tidak menyertai syarat politik apa pun, dan juga tidak ditujukan kepada pihak ketiga. Kerja sama kedua pihak termasuk Kerja Sama Selatan-Selatan, merupakan saling mendukung dan saling membantu antar negara berkembang dan sahabat, mempunyai daya hidup yang kuat dan berprospek yang cerah pada masa mendatang.

Keempat, memperlihatkan tekad keterbukaan Tiongkok.

Tahun ini bertepatan peringatan 40 tahun reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Reformasi dan keterbukaan tidak hanya menciptakan keajaiban Tiongkok, juga menyediakan peluang maha besar bagi dunia. Presiden Xi di sela-sela kunjungan dan pertemuan di APEC kali ini telah membeberkan strategi pembangunan dan reformasi Tiongkok, memperlihatkan tekad Tiongkok untuk melaksanakan keterbukaan yang bertaraf lebih tinggi. Dari paparan Presiden Xi tersebut, berbagai negara berkeyakinan lebih kuat terhadap prospek perkembangan Tiongkok, mengakui teori pembangunan Tiongkok, dan penuh harapan terhadap peluang perkembangan Tiongkok.

Xi Jinping melalui kunjungan tersebut telah memperkenalkan hasil-hasil nyata yang dicapai melalui pelaksanaan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan. Ia menyatakan, Tiongkok akan berupaya bersama mancanegara dalam membangun Satu Sabuk Satu Jalan demi menyejahterakan rakyat berbagai negara. Xi Jinping menyambut berbagai pihak berpartisipasi Forum Kerja Sama BRF kedua di Tiongkok serta CIIE kedua pada tahun depan. Ini sekali lagi menyatakan kesediaan Tiongkok untuk berbagi hasil pembangunan bersama dengan berbagai negara di dunia.

 

 

常思聪