Hubungan Tiongkok-Filipina Terus Berkembang Maju

2018-11-21 12:25:09  

Pemimpin negara Tiongkok sekali lagi mengunjungi Filipina setelah berselang 13 tahun. Setelah mengalami kekandasan bertahun-tahun, hubungan Tiongkok-Filipina sekali lagi naik ke sebuah jenjang baru. Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Filipina Duterte Rodrigo hari Selasa mengadakan pembicaraan dan merancang bersama masa depan hubungan kedua negara, sementara sepakat untuk membentuk hubungan kerja sama strategis komprehensif Tiongkok-Filipina.

Pada tahun 2005, Tiongkok dan Filipina memutuskan  untuk membentuk hubungan kerja sama strategis yang mencurahkan tenaga pada perdamaian dan pembangunan. Kemudian, terdampak oleh persengketaan LTS yang ditimbulkan negara-negara luar kawasan, khususnya kasus artribusi LTS yang diajukan bekas pemerintah Filipina, hubungan bilateral Tiongkok-Filipina mengalami perubahan. Upaya pembentukan hubungan kerja sama strategis terpaksa dihentikan.

Pada tahun 2016, Presiden Duterte setelah naik panggung menganut politik luar negeri yang bebas merdeka. Tiongkok dan Filipina kembali ke rel tepat penanganan masalah LTS dengan layak melalui dialog dan konsultasi. Setelah itu, Xi Jinping dan Duterte mengadakan pertemuan enam kali. Di bawah penyuluhan bersama pemimpin kedua negara, hubungan Tiongkok-Filipina membuka lembaran yang baru.

Di bidang pembangunan infrastruktur, pihak Tiongkok menyediakan dukungan sekuat tenaga kepada strategi ekonomi nasional Filipina yang berintikan rencana “pembangunan besar-besaran” yang dikemukakan Presiden Duterte. Dua tahun yang lalu, Presiden Duterte mengunjungi Beijing, dan kedua negara menandatangani persetujuan kerja sama senilai 24 miliar dolar Amerika yang mengutamakan pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, hubungan ekonomi dan dagang Tiongkok-Filipina juga memperoleh perkembangan besar dalam dua tahun yang lalu. Tiongkok kini merupakan mitra dagang terbesar, pasar ekspor terbesar, negeri sumber impor terbesar dan negeri sumber wisatawan kedua terbesar bagi Filipina.

Bersamaan kedua pihak terus memperkokoh kerja sama di bidang perkembangan ekonomi, pihak Tiongkok juga dengan tegas mendukung usaha pemberantasan norkoba dan anti-teroris yang dipimpin Duterte di bidang keamanan, dan kerja sama pertukaran sosial dan budaya antara kedua pihak juga terus diperluas.

Yang patut dicatat, pemimpin kedua negara sementara memutuskan untuk meningkatkan hubungan kerja sama strategis, hari Selasa juga menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama bilateral antara lain MoU Kedua Negara Dorong Bersama Pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan dan MoU Kerja Sama Eksploitasi Migas. Di antaranya MoU Tiongkok-Filipina untuk bekerja sama mengeksploitasi sumber daya migas di laut sangat mengundang perhatian.

Pada bulan Juli, pihak Filipina menyatakan, teringat Tiongkok dan Filipina jauh pada tahun 1986 mengambil keputusan untuk mengesampingkan perselisihan dan mengeksploitasi bersama LTS, kedua pihak dipercaya di bawah pimpinan Presiden Duterte dan Presiden Xi Jinping berkecerdasan untuk menemukan cara layak untuk mengeksploitasi sumber daya alam dalam rangka menyejahterakan rakyat kedua negara. Berkenaan itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memberikan tanggapan positif dan menyatakan kedua negara hendaknya mengambil keputusan sedini mungkin agar rakyat kedua negara mendapat manfaatnya.

Kunjungan Presiden Xi Jinping ke Filipina kali ini tak saja telah meningkatkan saling percaya politik Tiongkok-Filipina, dengan kuat mendorong perkembangan hubungan kedua negara, juga telah menyediakan contoh baik dalam mendorong Tiongkok dan negara-negara terkait ASEAN mengadakan kerja sama pragmatis di laut.

 

陈曦