Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menyampaikan pidato yang berjudul “Berpijak Kaki di Tempat Tinggi, Lepaskan Pandangan Jauh, Kuasai Arah Tepat Ekonomi Dunia” di depan KTTke13 G20 yang digelar di Buenos Aires, Argentina. Kaum cendekiawan Indonesia beramai-ramai memberikan tanggapan positif atas pidato Presiden Xi tersebut, dan berpendapat bahwa pidato tersebut telah menetapkan arah perkembangkan kepada ekonomi dunia.
Ilmuwan Indonesia Humprey Arnaldo Russel menyatakan, perkembangan dan rehabilitasi ekonomi dunia membutuhkan lingkungan besar yang damai dan stabil, saat ini proteksionisme dan unilateralisme cenderung bangkit kembali, sistem perdagangan multilateral terancam. Di bawah situasi tersebut, teori “mempertahankan kerja sama terbuka” dan “mempertahankan kesejahteraan umum dan saling menguntungkan” yang diajukan Presiden Xi Jinping memang sesuai dengan harapan komunitas internasional.
Wakil Direktur Radio Elshinta, radio news terbesar di Indonesia, Shanti Krisanti menyatakan, reformasi dan keterbukaan Tiongkok selama 40 tahun ini telah memberikan kontribusi luar biasa kepada dunia. Sejak krisis moneter internasional pada 2008, pertumbuhan ekonomi Tiongkok selalu mengambil porsi 30% di dunia, Tiongkok juga mencapai prestasi luar biasa di bidang pengentasan kemiskinan. Presiden Xi Jinping menyerukan bersama-sama memelihara ekonomi dunia yang terbuka, mempertahankan perdagangan bebas dan sistem perdagangan multilateral, dan melakukan komitmen keterbukaan Tiongkok kepada dunia luar, kesemuanya itu telah memainkan peranan penting untuk menstabilkan ekonomi dunia.
