“Persahabatan Kanal” Cerminkan Situasi Internasional dan Hubungan Tiongkok-Panama

2018-12-03 17:50:52  

“Meskipun ribuan kilometer jaraknya di antara kedua negara, tapi persahabatan selalu dikaitkan dengan satu kanal”. Kalimat ini telah mencerminkan hubungan Tiongkok-Panama selama ratusan tahun. Hubungan semacam ini mengalami perubahan historik sejak kedua negara resmi menggalangkan hubungan diplomatik pada tahun 2017. Karena kunjungan Presiden Tiongkok kali ini, hubungan kedua negara telah memasuki era serba baru.  

Atas undangan Presiden Panama Juan Carlos Varela Rodriguez, Presiden Tiongkok Xi Jinping hari Minggu (2/12) waktu setempat tiba di Kota Panama dan mulai mengadakan kunjungan kenegaraan di Republik Panama. Inilah kunjungan Presiden Xi pertama ke Panama dan juga kunjungan pertama presiden Tiongkok ke Panama.

Menjelang kunjungan ini, Presiden Xi merilis artikel di Harian La Estrella dan menyatakan, “Sama seperti kebanyakan warga Tiongkok, meskipun belum pernah datang, tapi nama negara Anda tidak asing bagi saya”. Kanal Panama terkenal sebagai salah satu keakaiban dunia, kanal inilah membuka hubungan Tiongkok-Panama. 160 tahun yang lalu, masyarakat Tionghoa melintasi Samutra Pasifik, untuk mengikuti pembangunan kanal di setempat. Mereka disebut oleh warga setempat sebagai “Masyarakat Tionghoa Kanal”. Kini masyarakat Tionghoa di Pamana sejumlah 280 ribu orang telah menjadi lembaga masyarakat Tionghoa paling besar di Amerika Latin.

Kanal Panama merupakan jalur transportasi paling penting di dunia, setiap tahun sekitar 6 persen transportasi perdagangan di seluruh dunia melintasi kanal ini. Dewasa ini Tiongkok menjadi pelanggan nomor dua di Kanal Panama, juga merupakan negara origin komoditas kedua dan negara destinasi kedua.

Penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok dan Panama pada Juni, tahun 2017, tidak hanya membuka perkembangan hubungan kedua negara yang serba baru, juga mendorong kehidupan rakyat setempat mengalami perubahan nyata. Ada warga kota mengatakan: “Inilah Panama yang baru, Panama yang berbeda”.

Selama kunjungan Presiden Varela ke Tiongkok pada tahun lalu, Panama menjadi negara Amerika Latin dan Karibia yang pertama menandatangani MoU kerjasama Satu Sabuk Satu Jalan dengan Tiongkok. dalam pertemuan dengan Presiden Varela, Presiden Xi menyatakan, Tiongkok memandang Amerika Latin sebagai pihak peserta penting yang tak dikurangi dalam pembangunan Satu Sabuk Satu Jalan. Panama sama sekali dapat menjadi kawasan penghubung penting Jalur Sutra Maritim Abad Ke-21 yang menuju Amerika Latin. Pada kenyataannya, Panama sedang aktif mendorong “Strategi Logistik Negara 2030”, berupaya membangun pusat logistik tingnat internasional, untuk menyinergikan dengan strategi Satu Sabuk Satu Jalan Tiongkok. Menurut media Panama, ini adalah “peluang yang tak boleh dihilangkan” .

辛睿