Industri Kamboja Akan Penyesuaian Struktural

2018-12-05 12:03:37  

Baru-baru ini, Band Dunia dan IMF masing-masing memberi penilaian atas situasi pertumbuhan ekonomi Kamboja pada tahun 2018. Bank Dunia berpendapat, bahwa PDB Kamboja akan mewujudkan pertumbuhan 6,9 persen pada tahun 2018, dan telah menjadi salah satu negara perekonomian yang paling cepat pertumbuhannya di Asia. Sedangkan IMF menganggap, bahwa laju pertumbuhan pendapatan Kamboja telah melampaui negara-negara sama jenis, tingkat kemiskinan menurun terus.

‘Rencana Pengembangan Industri 2015-2025’ Kamboja dengan tegas menunjukkan, hingga tahun 2025, industri akan menduduki 30 persen PDB, dan pada tahun 2013 hanya menduduki 24,1 persen, di antaranya, industri pakaian akan bertambah hingga 20 persen dari 15,5 persen; mendorong diversifikasi produk ekspor, ekspor produk non-tekstil akan meningkat hingga 15 persen.

Sejak dulu, industri pakaian merupakan top di antara empat penopang ekonomi Kamboja, pendapatannya menduduki 40 persen PDB Kamboja, sekitar 700 ribu orang Kamboja bekerja di industri pakaian. Menurut laporan Kementerian Industri dan Kerajinan Tangan Kamboja, nilai produksi industri pakaian dan sepatu pada 8 bulan pertama tahun ini mencapai US$5,32 miliar, bertambah 12 persen dibandingkan masa sama tahun lalu. Sedangkan negara-negara UE adalah pelanggan terbesar industri pakaian dan sepatu Kamboja. Pada tahun lalu, volume total perdagangan di antara Kamboja dan UE mencapai 5,86 Euro.

Namun, industri pakaian Kamboja sedang menghadapi kesulitan, termasuk kenaikan biaya tenaga kerja, daya saing relatif menurun dibandingkan negara-negara di sekitarnya dan sama jenis, seperti Myanmar dan Bangladesh.

Justru karena menyadari kesulitan akibat jenis industri terlalu tunggal, pemerintah Kamboja memutuskan mengadakan transformasi untuk mewujudkan diversifikasi ekonomi, agar melepaskan diri dari keadaan sekarang yang hanya tergantung pada industri pakaian.

黄晓芳