Wang Yi Perkenalkan Kunjungan Presiden Xi Jinping

2018-12-06 12:01:36  

Dari 27 November hingga 5 Desember memenuhi undangan, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mengadakan kunjungan kenegaraan di Spanyol, Argentina, Panama, Portugal sekaligus menghadiri KTT ke-13 G20 di  Buenos Aires. Usai kunjungan kali ini, Anggota Dewan Negara Tiongkok merangkap Menteri Luar Negeri Wang Yi memperkenalkan keadaan kunjungan kali ini kepada media.
Wang Yi mengatakan, kunjungan Presiden Xi kali ini boleh dikatakan sebagai kunjungan pembimbing. Kehadirannya dalam KTT G20 menetapkan arah kepada perkembangan pembenahan ekonomi dunia dan hubungan Tiongkok dengan negara-negara besar utama. Kunjungannya di Amerika-Latin dan Eropa sempat mendorong tren perkembangan kerja sama “Sabuk dan Jalan”, merintis ruang kerja sama Tiongkok-Eropa dan Tiongkok Amerika-Latin yang lebih luas. Kunjungan kali ini sesuai dengan arus zaman multilateral dunia dan globalisasi ekonomi, mempertahankan multilateralisme, menganjurkan menang bersama yang saling menguntungkan, juga menginjeksikan energi positif kepada komunitas internasional yang penuh dengan perasaan ragu-ragu saat ini.
Dalam waktu 9 hari, lawatan Presiden Xi menempuh perjalanan lebih dari 40 ribu kilometer, menghadiri lebih dari 70 kali kegiatan bilateral maupun multilateral. Kunjungan Presiden Xi telah disoroti dunia dan menimbulkan pengaruh besar kepada komunitas internasional. hasil-hasil utama sebagai berikut ini:
Pertama, mendorong kerja sama G20 dan mengatur perkembangan hubungan antar negara besar.
2018 merupakan genap 10 tahun meletusnya krisis moneter internasional serta dihidupkannya mekanisme KTT G20. Masyarakat internasional menaruh perhatian besar pada KTT G20 kali ini pada saat risiko ekonomi dunia sedang tambah besar. Presiden Xi telah menyampaikan beberapa pidato penting dan mengadakan berbagai pertemuan bilateral, mengajukan sejumlah usulan kerja sama, di mana telah memperlihatkan kewajiban dan keberanian sebagai pemimpin negara besar.
G20 adalah satu platform penting bagi perekonomian utama dunia untuk melakukan dialog dan koordinasi. Di bawah situasi saat ini,peningkatan pertukaran dan saling percaya antar pemimpin berbagai negara, khususnya negara besar adalah semakin penting. Presiden Xi menunjukkan, kepercayaan antar negara besar merupakan aset berharga bagi G20, kepercayaan tersebut harus ditingkatkan atau diperluas. Pertemuan Presiden Xi dengan para pemimpin peserta G20 telah sukses mendorong perkembangan stabil hubungan Tiongkok dengan negara-negara terkait.
Memenuhi undangan, Presiden Xi dan Presiden AS Trump telah melakukan pertemuan, dalam suasana bersahabat dan tulus hati, pemimpin kedua negara melakukan pertukaran mendalam, telah menetapkan rancangan dan arah perkembangan demi penanganan baik masalah serta peningkatan hubungan  antar kedua negara. Kedua pihak setuju terus mendorong hubungan Tiongkok-AS yang berdasarkan koordinasi, kerja sama dan stabil, meningkatkan kerja sama kedua negara di semua bidang. AS menegaskan kembali akan menganut politik satu Tiongkok. Diskusi pemimpin kedua negara terkait masalah ekonomi dan perdagangan pun bersifat positif dan konstruktif, mencapai sejumlah kesepahaman prinsipal. Di antaranya,  pertama,sukses menghentikan perluasan lebih lanjut pertikaian perdagangan, kedua,kembali melakukan koordinasi, ketiga, membentuk tujuan bersama yang kerja sama saling menguntungkan, keempat, mendatangkan keuntungan penting kepada perdagangan dan ekonomi dunia. Kesemuan itu tidak hanya memelihara kepentingan sah Tiongkok, tapi juga sesuai dengan kepentingan AS bahkan harapan komunitas internasional. kenyataan akan membuktikan bahwa kepentingan bersama Tiongkok-AS lebih besar dari pada perselisihan, kerja sama lebih besar dari pada pertikaian. Peningkatan interaksi akurat dan kerja sama antar Tiongkok dan AS tidak hanya menguntungkan rakyat kedua negara, tapi juga menyejahterakan rakyat seluruh dunia.
Sementara itu seperti kelaziman biasa,  Presiden Xi juga mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan 70 tahun pembukaan hubungan diplomatik kedua negara yang jatuh pada 2019 sebagai peluang, pemimpin kedua negara sepakat meningkatkan hubungan kemitraan strategis komprehensif kedua negara ke satu jenjang lebih tinggi.
Presiden Xi juga melakukan pertemuan ke-4 kali tahun ini dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Putra Makhota Arab Saudi Mohammad bin Salman Al Saud. Dengan sukses meningkatkan saling kepercayaan  dan mendorong koordinasi dengan negara-negara tersebut.
Selain itu Presiden Xi secara terpisah menghadiri pertemuan non-informal pemimpin BRICS, Pertemuan Pemimpin Tiongkok-Rusia-India. Dengan pihak-pihak terkait sukses mencapai sejumlah kesepahaman untuk menyempurnakan mekanisme kerja sama multilateral, memperkukuh persatuan negara emerging market, mendorong proses demokrasi hubungan internasional serta mendorong kestabilan dan pembangunan internasional. Presiden Xi juga sempat bertukar pendapat dengan Sekjen PBB  António Guterres terkait situasi internasional.
Kedua, meningkatkan kerja sama Tiongkok-Spanyol, Tiongkok-Portual, mengintensifkan daya hidup hubungan Tingkok-Eropa.
Spanyol dan Portugal adalah anggota penting Uni Eropa sekaligus negara bersahabat tradisional dan mitra strategis komprehensif dengan Tiongkok. Kunjungan Presiden Xi kali ini ke kedua negara tersebut membuka lembaran baru hubungan bilateral dan juga menginjeksikan daya hidup baru kepada hubungan Tiongkok-Eropa.
Spanyol dan Portugal aktif  berpartisipasi dalam inisiatif “Sabuk dan Jalan” dan mencapai sejumlah hasil tahap awal. Dengan “Sabuk dan Jalan” sebagai peluang, Tiongkok dan Spanyol, Tiongkok dan Portugal terus meningkatkan sinergi strategi, memperluas saling investasi, bersama-sama merintis pasar ke-3 dan mendidik pertumbuhan yang baru.
Wang Yi mengatakan, sebagai kedua kekuatan penstabil utama dan kedua perekonomian utama di dunia, Tiongkok dan Eropa hendaknya terus memelihara dan meningkatkan pembangunan hubungan kemitraan dari segi perdamaian, pertumbuhan, reformasi dan peradaban. Keputusan ini tidak hanya memelihara kepentingan bersama kedua negara, tapi juga mendorong perdamaian, kestabilan dunia, sesuai dengan harapan dan keinginan semua pihak.
Ketiga, mempererat hubungan Tiongkok-Argentina,Tiongkok –Panama, menyempurnakan tata kerja sama Tiongkok Amerika-Latin.
Amerika-Latin adalah kekuatan baru dalam konfigurasi internasional. di bawah dorongan yang dipimpin Presiden Xi, hubungan Tiongkok dengan Amerika-Latin telah mewujudkan perkembangan historis. Kunjungan Presiden Xi kali ini di Argentina dan Panama telah meletakkan dasar yang kukuh kepada hubungan bilateral, dan juga merintis ruang kerja sama yang luas.
Menlu Tiongkok mengatakan, lawatan Presiden Xi  kali ini masing-masing terletak di selatan dan utara Aemrika-Latin, yang berfungsi untuk meningkatkan kerja sama menyeluruh di kawasan tersebut. Negara-negara Amerika-Latin aktif ikut serta dalam inisiatif “Sabuk dan Jalan”, menantikan kerja sama mendalam dengan Tiongkok. Kerja sama antar Tiongkok dengan Amerika-Latin adalah saling membantu dan tidak bakal merugikan kepentingan pihak ketiga, maka memiliki daya hidup yang besar dan bisa juga memberikan kontribusi positif kepada perdamaian dan pembangunan regional maupun internasional.
Keempat, memaparkan jalan dan teori pembangunan Tiongkok, memperagakan kepercayaan diri dan inklusif.
Bertepatan 40 tahun reformasi dan keterbukaan serta tahun pertama untuk implementasi semangat Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-19, sekarang ini komunitas internasional lebih-lebih memperhatikan perkembangan Tiongkok pada era baru. Pada kesempatan ini Presiden Xi memaparkan jalan dan teori pembangunan Tiongkok, dan berbagi pengalaman pemerintahan dengan pemimpin-pemimpin negara lain, dengan sukses meningkatkan pengetahuan masyarakat internasional pada Tiongkok sekaligus meningkatkan citra Xi Jinping sebagai pemimpin negara besar.
Dalam rangka kunjungannya, Profesor Peng Liyuan juga menghadiri sejumlah kegiatan sosial budaya atau amal, memperdalam persahabatan antar Tiongkok dengan negara-negara terkait.
Terakhirnya Menlu Tiongkok Wang Yi mengatakan, kunjungan Presiden Xi Jinping kali ini adalah praktek sukses diplomasi yang berciri khas Tiongkok.

 

陈曦