Tiongkok Peringati 40 Tahun Publikasi Surat kepada Saudara-saudara Setanah Air Taiwan

2019-01-02 16:29:55  

图片默认标题_fororder_twt1

图片默认标题_fororder_twt3

Tahun ini bertepatan 40 tahun dipublikasikannya Surat kepada Saudara-saudara Setanah Air Taiwan oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (KRN) Tiongkok. Pada 2 Januari 2019, rapat peringatan 40 tahun publikasi Surat kepada Saudara-saudara Setanah Air Taiwan digelar secara khidmat di Balai Agung Rakyat Beijing. Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang juga Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri rapat dan menyampaikan pidato. Xi Jinping dalam pidatonya atas nama rakyat Daratan Tanah Air menyampaikan salam sejahtera dan ucapan selamat yang tulus kepada kepada saudara-saudara setanah air Taiwan.

Xi Jinping menyatakan, sejak tahun 1949, PKT, pemerintah Tiongkok dan rakyat Tiongkok selalu memandang penyelesaian masalah Taiwan dan perwujudan penyatuan kembali secara tuntas tanah air sebagai tugas historisnya yang tak terelakkan, berupaya mendorong perbaikan ketegangan situasi di Selat Taiwan sehingga hubungan antara kedua tepi Selat dapat beralih dari konfrontasi menjadi peredaan dan perbaikan, bahkan menempuh jalan perdamaian untuk mencapai satu per satu terobosan. Ia mengatakan, jalan perkembangan hubungan kedua tepi Selat pada 70 tahun yang silam membuktikan:

“Taiwan adalah bagian dari Tiongkok, dan kedua tepi Selat tergolong satu Tiongkok, ini adalah fakta sejarah dan fakta hukum yang tidak bisa diubah oleh siapa pun atau kekuatan mana pun! Saudara-saudara di kedua tepi Selat sama-sama adalah orang Tiongkok, pertalian darah dan perasaan bantu-membantu, tolong-menolong serta pemahaman dan perasaan berbangsa satu sudah melebur dalam masyarakat di kedua tepi selat, hal ini sama sekali tidak bisa diubah oleh siapa pun atau kekuatan mana pun! Situasi di Selat Taiwan cenderung semakin damai dan stabil. Hubungan antara kedua tepi Selat akan maju terus pantang mundur. Ini adalah arus zaman yang tak bisa dihalangi oleh siapa pun atau kekuatan mana pun!”

Xi Jinping menyatakan, tanah air kita harus mewujudkan penyatuan kembali, dan target itu pasti akan terwujud. Ini adalah kesimpulan historis yang didasari proses perkembangan hubungan antara kedua tepi Selat selama 70 tahun yang lalu, sekaligus tuntutan wajar mewujudkan kebangkitan mulia bangsa Tionghoa pada era baru. Saudara-saudara setanah air Taiwan yang luas adalah anak bangsa Tionghoa dan rakyat Tiongkok sejati.

Xi Jinping berujar bahwa sistem politik yang berbeda bukanlah rintangan bagi realisasi penyatuan kembali tanah air, lebih-lebih tidak boleh dijadikan kedok atau alasan bagi kaum separatis. Ia meminta dijajaki konsep Taiwan dengan pemberlakuan “Sistem Ganda” dan memperpadat isi praktek penyatuan kembali tanah air secara damai.

Xi Jinping menambahkan, dengan prasyarat terjaminnya kedaulatan, keamanan serta kepentingan pembangunan negara, sistem sosial yang diberlakukan di Taiwan termasuk pola hidup warga setempat akan diberikan penghormatan sepenuhnya setelah terwujudnya penyatuan kembali tanah air. Harta benda swasta saudara-saudara setanah air Taiwan, termasuk kepercayaan agama, hak dan kepentingan sahnya akan mendapat jaminan sepenuhnya.

Xi Jinping menyatakan, perselisihan politik yang hadir antara kedua tepi Selat adalah masalah yang berurat-berakar yang menghalangi hubungan kedua tepi Selat untuk berkembang mantap dalam jangka panjang. Kedua pihak hendaknya berusaha mengatasi perlawanan politik sedini mungkin dengan bertolak dari sikap bertanggung jawab terhadap bangsa dan generasi mendatang.

Xi Jinping mengusulkan agar partai politik dan berbagai kalangan di kedua tepi Selat mencalonkan perwakilan masing-masing untuk melakukan musyawarah yang luas dan mendalam mengenai hubungan kedua tepi Selat dan masa depan bangsa Tionghoa, dalam rangka mendorong tercapainya pengaturan sistematis mengenai hubungan kedua tepi Selat dan pembangunan damai.

Xi Jinping menekankan, prinsip satu Tiongkok adalah dasar politik bagi hubungan kedua tepi Selat. Prinsip satu Tiongkok jika dapat dipertahankan, maka hubungan kedua tepi Selat akan mengalami perbaikan dan perkembangan, sehingga akan menyejahterakan saudara-saudara setanah air Taiwan. Sebaliknya, jika prinsip satu Tiongkok diinjak-injak, hubungan antara kedua tepi Selat akan menjadi tegang dan bergejolak sehingga merugikan kepentingan fundamental saudara-saudara setanah air Taiwan. Saudara-saudara setanah air Taiwan diimbau agar menyadari bahwa argumentasi “Taiwan Merdeka” hanya akan membawa malapetaka kepada Taiwan. Ia mengimbau rakyat di kedua tepi Selat bersama-sama mengusahakan prospek cerah penyatuan kembali tanah air secara damai.

Xi Jinping menekankan, di dunia hanya ada satu Tiongkok, dan prinsip satu Tiongkok adalah patokan hubungan internasional yang diakui umum, sekaligus kesepahaman merata masyarakat internasional. Komunitas internasional yang luas mengerti dan mendukung usaha adil rakyat Tiongkok yang menentang kegiatan separatis “Taiwan Merdeka” demi terwujudnya penyatuan kembali tanah air. Untuk itu, pemerintah Tiongkok menyatakan apresiasi dan terima kasih.

Xi Jinping mengatakan: “Urusan rakyat Tiongkok harus ditentukan oleh rakyat Tiongkok. Masalah Taiwan adalah urusan dalam negeri Tiongkok, yang menyangkut kepentingan inti sari serta perasaan bangsa rakyat Tiongkok, tidak boleh diintervensi oleh kekuatan luar mana pun. Penyatuan kembali Tiongkok tidak akan merugikan kepentingan sah negara mana pun, termasuk kepentingan ekonomi Taiwan, malah akan membawa lebih banyak peluang perkembangan bagi mancanegara, memberikan lebih banyak energi positif bagi kemakmuran dan kestabilan kawasan Asia Pasifik bahkan seluruh dunia, serta memberikan kontribusi lebih besar bagi pembentukan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, perkembangan damai dunia dan kemajuan umat manusia.

 

 

 

常思聪