Perdana Menteri Inggris Theresa May kemarin (16/1) mengalami kekalahan telak dalam pemungutan suara di parlemen yang menentukan nasib rencana Brexit-nya. Setelah itu Partai Buruh sebagai partai oposisi mengajukan mosi tidak percaya kepada pemerintah Inggris. Mosi tidak percaya itu akan dibahas dan diputuskan parlemen besok hari.
Para anggota parlemen memberikan 432 suara menolak dengan 202 suara mendukung bagi usulan tersebut.
Kekalahan May ini merupakan kekalahan pemerintah yang terbesar dalam sejarah politik Inggris.
Setelah pemungutan suara, pemimpin partai oposisi Partai Buruh Jeremy Corbyn mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah. Mosi tidak percaya ini akan dibahas parlemen hari Kamis ini, namun PM Inggris May menyatakan bahwa pemerintahnya tetap mendapatkan mosi percaya.
Selain mengajukan mosi tidak percaya, Partai Buruh juga mendesak pengadaan pemilihan umum baru.