Sejak diluncurkannya Program Rencana Pembangunan Area Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau oleh pemerintah Tiongkok, menurut statistik, 98,7% liputan dunia tentang area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau bersifat positif. Bagaimana membangun baik teluk besar itu, saat ini menjadi salah satu topik panas yang dibahas oleh para Wakil Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan anggota Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok.
Dibandingkan dengan Teluk New York, Teluk San Francisco dan Teluk Tokyo, visi area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau dianggap sebagai pola baru ekonomi terbuka yang dibuat pemerintah Tiongkok. Selain mewujudkan pembangunan bermutu tinggi yang selaras dengan teluk kelas satu di dunia, juga akan melakukan inovasi berani di teluk besar itu di atas dasar “satu negara dua sistem,tiga kawasan tarif bea masuk, tiga jenis mata uang dan tiga bahasa”, sementara itu menempuh perjalanan pembangunan baru yang selaras dengan 3 teluk dunia, hal yang terkunci untuk mewujudkan target itu adalah inovasi sistem.
Selama 40 tahun reformasi dan keterbukaan Tiongkok, antara 3 daerah Guangdong, Hong Kong dan Makau selalu melakukan kerja sama mendalam, khususnya setelah kembalinya Hong Kong dan Makau ke tanah air.
Area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau, luasnya sama dengan akumulasi Teluk New York, San Francisco dan Tokyo, volume bongkar muat barang dan peti kemas pelabuhan sama dengan 4,5 kali lipat dari pada tiga teluk itu. Akan tetapi, apabila ingin meningkatkan kekuatan area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau, kerja sama antar 3 daerah itu perlu diintensifkan lebih lanjut, sehingga mewujudkan “perubahan drastis” lagi.
Terdapat keistimewaan pada area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau, pertama, perbedaan sistem di area teluk ini akan mempengaruhi efisiensi sirkulasi faktor produksi, bahkan adalah problem yang sulit dipecahkan melalui modus tradisional. Di satu pihak lain, perbedaan sistem justru adalah keunggulan di teluk besar ini. Inovasi sistem area teluk besar Guangdong-Hong Kong-Makau bukanlah “membangun kembali”, sedangkan adalah “inovasi dan perpaduan”, solusi untuk pemecahan masalah itu adalah sistem hukum, internasionalisasi dan kemudahan.
Analis berpendapat, inovasi moneter diharapkan menjadi pelopor dalam inovasi sistem pembangunan area teluk besar.
